Suara.com - Ustaz Riza Muhammad tidak masalah dengan ustaz yang memasang tarif dakwah. Kendati tak ikutan pasang tarif, Ustaz Riza Muhammad mengakui dirinya dibayar ketika ceramah.
Dalam wawancara dengan Suara.com pada tahun 2015 lalu, Ustaz Riza Muhammad tidak menampik kabar dirinya mendapat upah ceramah puluhan juta. Baginya ini adalah rezeki dari Tuhan.
Sayangnya, hal itu memunculkan komentar negatif dari publik. Tak sedikit netizen menuding ustaz yang menerima bayaran ketika dakwah atau ceramah sebagai "ustaz dunia".
Sindiran tersebut ditanggapi santai oleh Ustaz Riza Muhammad. Suami Indri Giana itu tak masalah dicap sebagai "ustaz dunia" karena menerima upah setiap kali ceramah.
Baca Juga: Penjelasan Metode TER Tarif Pajak 21 Terbaru, Beneran Bikin Gaji Turun?
"Ada yang bilang juga, 'Ustaz dunia lu', lah ...," kata Ustaz Riza Muhammad dalam acara "Rumpi", seperti dilansir dari YouTube Trans TV Official pada Selasa (30/1/2024).
Ustaz Riza Muhammad lantas mengutip surah Al Qasas ayat 77 yang berarti: "Dan carilah (pahal) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu. Tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sunugguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
Menurut Ustaz Riza Muhammad, ayat tersebut merupakan petunjuk bagi manusia untuk meraih dunia dan akhirat. Oleh karena itu dia tidak masalah ketika dicap sebagai "ustaz dunia" oleh masyarakat.
"Surah Al Qasas ayat 77 (membacakan ayat yang dimaksud). Akhirat dan dunia harus diraih. Jadi kalau 'Ustaz dunia lu', selama hidup di dunia kita butuh dunia dong," jelas Ustaz Riza Muhammad.
Kartika Putri yang juga hadir sebagai bintang tamu ikut menyampaikan pembelaan. Istri Habib Usman bin Yahya itu hanya memperingatkan agar selalu dalam koridor syariat Islam.
Baca Juga: Syuting Video Klip Pakai Perhiasan Rp3 Miliar, Berapa Tarif Manggung Tiara Andini?
"Justru kenikmatan itu, kita bahagia di dunia, bahagia juga di akhirat. Asal maaf jangan ngaku-ngaku ustaz untuk mencari keuntungan, menyalahgunakan ilmu agama lalu lari dari syariat. Itu memang harus kita berantas," tegas Kartika Putri.