Suara.com - Soimah diam-diam rutin mengikuti pengajian di tengah jadwal syutingnya yang padat. Pengajian yang biasa diikuti Soimah adalah amjelis yang diasuh oleh Muhammad Iqdam Kholid atau biasa disebut Gus iqdam.
Kedatangan Soimah di majelis yang dipimpin Gus Iqdam tersebut terekam dalam video yang diunggah dalam akun YouTube SPY_Production belum lama ini. Tidak sendiri, Soimah datang bersama komedia Kirun.
"Terima kasih sudah bisa bertemu dengan panjenengan semua. Ingin ikut ngaji, biar hidupnya imbang. Nggak cari duit aja, ngaji juga," kata Soimah dialek Jawa yang kental kemudian disambut riuh tepuk tangan jemaah pengajian yang hadir.
Soimah kemudian ditanya oleh Gus Iqdam mengapa tiba-tiba ia berniat mengikuti pengajiannya di tengah padatnya jadwal syuting.
Baca Juga: Rezeki Nomplok, Janda Anak 2 Dapat Modal dari Gus Iqdam
"Kenapa Mak (Soimah) ingin ikut pengajian saya?" tanya Gus Iqdam sembari cekikikan.
"Saya agak tersentuh, biasanya nandur di rumah, hahaha. Sempat berjanji ingin sowan (ke tempat Gus Iqdam). Apalagi sudah ditunjuk Gus Iqdam jadi Garanganwati," kisah Soimah disambut riuh tawa penonton.
Soimah kemudian menjelaskan alasannya kepincut ceramah Gus Iqdam. Kata dia, Gus Iqdam beda dengan pendakwah lain.
"Gus Iqdam ini beda dengan Gus yang lain. kalo nggak beda, nggak bakalan saya ke sini. Pertama jelas ganteng, hahaha. Tapi gantengan suamiku," kelakar Soimah.
"Gus Iqdam bisa merangkul semua kalangan. termasuk saya, saya ini susah lho diluluhkan hatinya. Saya jenis wanita perkasa. gus Iqdam ini luluhkan perasaan kasar saya. Cermaahnya simpel tapi kena. langsung masuk," jelas Soimah.
Baca Juga: Pernyataannya Soal Tenang Mas Gibran di Belakang Ada Saya Tuai Sorotan, Gus Iqdam Ungkap Alasannya
Dipuji ganteng, Gus Iqdam kemudian celingak-celinguk mencari Ning Nila istrinya.
"Ning Nila denger nggak?" ledek Gus Iqdam.
Muhammad Iqdam Kholid, atau yang lebih dikenal dengan Gus Iqdam, adalah seorang pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU) kelahiran Blitar, 27 September 1993. Namanya melambung berkat ceramah-ceramahnya yang milenial, lucu, kocak, dan mampu menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk anak muda dan bahkan anak punk.
Gus Iqdam mengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Selain itu, ia juga pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah yang didirikan pada tahun 2018. Majelis ini awalnya hanya memiliki 7 jemaah, namun kini telah berkembang menjadi wadah belajar agama bagi lebih dari 66.000 jemaah dari berbagai pelosok Nusantara, bahkan mancanegara.
Menariknya, Gus Iqdam banyak mengajak orang-orang yang berlatar belakang jalanan, marginal, dan bahkan mantan kriminal untuk belajar agama bersama di majelisnya.
Ia menggunakan pendekatan yang lemah lembut, sopan, dan tentu saja diselingi humor, sehingga membuat belajar agama terasa lebih menyenangkan dan mudah diterima. Gus Iqdam seringkali mengibaratkan ngaji sebagai "bensin" yang dibutuhkan untuk menjalankan kehidupan, layaknya kendaraan yang tidak bisa berjalan tanpa bahan bakar.
Berkat gaya dakwahnya yang unik dan kekinian, Gus Iqdam berhasil meraih popularitas yang luar biasa, khususnya di kalangan anak muda. Ceramah-ceramahnya yang diunggah di media sosial, seperti YouTube, telah ditonton oleh jutaan orang. Ia bahkan diundang untuk mengisi berbagai acara keagamaan di berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga mancanegara.
Meskipun dakwahnya banyak digemari, Gus Iqdam tidak luput dari kontroversi. Beberapa ceramahnya pernah dinilai terlalu blak-blakan dan nyeleneh hingga menimbulkan kritik dari sebagian kalangan. Namun, Gus Iqdam tetap pada pendiriannya, ia berpendapat bahwa pendekatan humor dan bahasa yang lugas diperlukan untuk menarik perhatian generasi muda dan menyampaikan pesan-pesan agama secara efektif.