Suara.com - Pandji Pragiwaksono ikut bereaksi usai Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan soal presiden boleh mendukung salah satu capres-cawapres selagi tidak memakai fasilitas negara. Pandji membuat tanggapan terbuka lewat sebuah video di kanal YouTube pribadi, Kamis (25/1/2024).
Pandji Pragiwaksono mengawali pernyataannya dengan ungkapan kekecewaan ke Joko Widodo. Komika 44 tahun ini terang-terangan mengaku kesal dengan kata-kata yang belakangan membuat publik gaduh itu.
"Ada aja momen-momen di mana bapak membuat pernyataan yang membuat saya gusar dan ingin memberi pendapat," ujar Pandji Pragiwaksono.
Pandji Pragiwaksono kemudian langsung menyasar pernyataan Joko Widodo soal presiden petahana boleh tidak netral. Bintang film Partikelir ini meyakini kebijakan tersebut bisa menimbulkan kebingungan di kalangan internal pemerintahan sendiri.
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Masih Yakin Golput, Kejelekan Semua Paslon Dibongkar
"Kami semua khawatir. Kalau menurut bapak, menteri, kepala daerah, atau presiden boleh kampanye, saat nanti mereka meminta sesuatu, orang-orang yang di bawahnya akan bingung dengan kapasitas mereka sebagai apa. Secara etika juga jadi tanda tanya," kata Pandji Pragiwaksono.
Dengan sikap yang sudah kelewat terang-terangan seperti sekarang, Pandji Pragiwaksono pun tegas meminta Joko Widodo untuk menyebutkan ke mana arah dukungannya.
"Bapak sebenarnya lagi dukung siapa? Itu menambah bingung rakyat Indonesia akan peran bapak dalam Pilpres ini," ucap Pandji Pragiwaksono.
Mengutip pernyataan Joko Widodo sendiri, Pandji Pragiwaksono mempersilakan kalau memang dia ingin mendukung salah satu pasangan capres cawapres. Namun, Pandji juga tegas menuntut Jokowi untuk memenuhi hak rakyat yang memintanya cuti dari jabatan saat ikut berkampanye.
"Bilang aja secara terbuka. Ngomong aja pak, bilang aja. Supaya kami tahu dan bisa minta bapak untuk cuti," imbuh Pandji Pragiwaksono.
Baca Juga: Kesal Wajahnya Diedit, Anak Raditya Dika Kirim Pesan Teguran ke Pandji Pragiwaksono
Sebagaimana diketahui, Joko Widodo di sela kegiatannya bersama Menhan Prabowo Subianto baru-baru ini sempat dimintai pendapat soal netralitas presiden petahana dalam gelaran pemilu.
Secara mengejutkan, Joko Widodo menyatakan bahwa presiden petahana boleh memberikan dukungan ke salah satu pasangan capres cawapres. "Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak," ujar Joko Widodo.
Namun, Joko Widodo juga menyebut persyaratan yang wajib dipenuhi presiden petahana untuk terlibat dalam kampanye salah satu capres-cawapres yang ia dukung. Ia tegas mengatakan presiden tidak boleh memakai fasilitas negara saat ikut kampanye.
Pernyataan Joko Widodo langsung menuai sorotan tajam. Mengingat ucapan terlontar saat Jokowi sedang berkegiatan bersama Prabowo Subianto, yang di Pilpres 2024 ini mencalonkan diri sebagai presiden.
Netralitas Joko Widodo sendiri sudah disorot sejak Gibran Rakabuming Raka terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024. Ia dituding ikut ambil bagian dalam pengesahan perubahan aturan batas usia seseorang untuk bisa mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres.