Suara.com - Satria Mahathir telah dibebaskan setelah mendekam di penjara karena kasus pengeroyokan. Dia dan tiga rekannya akhirnya berdamai dengan korban inisial RAT (16) anak anggota DPRD Kepri.
Saat berbincang di YouTube Need A Talk bareng Atta Halilintar, Satria Mahathir mengaku sudah yakin akan cepat bebas. Pasalnya korban pengeroyokan hanya luka-luka.
"Gue tahu, nggak susah buat gue mengubah keadaan. Karena korban ini pun nggak kita bikin mati, nggak kita bikin cacat," ujar Satria Mahathir dalam konten yang dibagikan Atta pada Selasa (23/1/2024).
Satria Mahathir bahkan merasa tidak bersalah. Perkelahian kali ini pun bukan pertama kali bagi cowok yang mendapat sebutan Cogil (cowok gila) tersebut.
Baca Juga: Ekspresi Atta Halilintar saat Ustaz Solmed Jelaskan Rentetan Bisnis Disorot: Kayak Enggak Percaya
"Nggak sepenuhnya (merasa bersalah), karena ini kan perkelahian. Berantem konteksnya. Itu kan umum terjadi, udah jadi hal yang biasa," terang Satria Mahathir.
Bukan tanpa alasan, Satria Mahathir menyebut korban lebih dulu menyenggol pihaknya. Berantem adalah hal yang sering dilakukan Satria, sehingga masuk penjara kali ini dinilainya hanya karena sedang sial.
"Pelajaran di penjara nggak ada sih, cuma sedikit jera aja," tutur Satria Mahathir dengan santai.
Dalam kesempatan tersebut, Satria Mahathir juga meluruskan pemberitaan yang menyebutnya ditangkap polisi karena mengeroyok anggota DPR. Satria dan teman-temannya justru menyerahkan diri ketika mengetahui korban melakukan visum.
Diakui Satria Mahathir, ada intervensi dari berbagai pihak sehingga ia bisa cepat bebas. Selain statusnya sebagai anak polisi, salah satu temannya yang mengeroyok korban ternyata juga anak DPR.
Baca Juga: Konsisten Dukung Prabowo Subianto, Aurel Hermansyah Cuek Beda Pilihan dengan Orang Tua
"Intervensi dari banyak pihak pasti ada. Kita berempat, salah satu dari kita ini anak DPR juga kebetulan," beber Satria Mahathir.
Kendati ayahnya sudah meninggal, Satria Mahathir mengaku punya bekingan yang bisa menolongnya. Teman-teman Satria pun diungkap bukan anak orang sembarangan.
"Terbuktilah aku cuma bertahan 13 hari di penjara. Orang-orang di belakangku masih ada. Papaku kan udah meninggal jadi power aku udah sedikit berkurang. Tapi papaku kan bukan satu-satunya orang yang berpengaruh di hidupku," terang Satria.
"Masih ada orang-orang di belakangku, masih ada bapaknya ini (teman Satria) yang di DPR, di luar ini orangtuanya pengusaha gede semua di Batam. 4 banding 1. Bisa jadi (ada bekingan), tapi nggak banyak banget lah (bekingannya)," pungkas cowok 20 tahun tersebut.
Mendengar ucapan Satria Mahathir, Atta Halilintar sedikit memberikan saran. Atta berharap setelah kejadian ini, Satria bisa mengurangi kesombongannya.
"Ini saran aja sih buat kamu. Kamu kan udah terekspos di media. Kalo menurutku di hidup ini, walaupun kita punya power, ada power yang lebih power namanya Yang Di Atas," kata Atta Halilintar.