Suara.com - Inul Daratista tengah berjuang untuk bisnis karaokenya. Sebab pemerintah mencanangkan kenaikan pajak hiburan, 40-75 persen.
Ternyata bukan hanya Inul Daratista yang terkena dampak. Tetapi Deddy Corbuzier yang memiliki gym, ikut dikenai pajak hiburan.
"Industri hiburan dan wisata itu, aneh di Indonesia. Saya mau tanya, industri hiburan itu apa aja? Bioskop, dugem atau apa? Karena ternyata saya juga kena," kata Deddy Corbuzier di kanal YouTubenya, Selasa (23/1/2024).
Deddy Corbuzier tidak habis pikir, mengapa gym yang notabene adalah tempat olahraga, dianggap masuk dalam kategori industri hiburan.
Baca Juga: Kalau Rumah Karaokenya Tutup, Inul Daratista Bakal PHK 5000 Karyawan
"Gym, tempat kebugaran itu (dianggap) industri hiburan," tuturnya.
Inul Daratista mengungkapkan hal lebih aneh lagi. Sebab dari kabar yang diterima, bisnis permainan dingdong, justru tidak masuk dalam kategori industri hiburan.
Sehingga karena ini, bisnis tersebut lolos dari tanggung jawab membayar pajak 40 hingga 75 persen.
"Ada yang terlewatkan, Dingdong, tidak bayar ketentuan (pajak)," ucap Inul Daratista.
Sambil tersenyum, Deddy Corbuzier menduga ada oknum yang bermain. Sebab bagaimana bisa, hal yang sudah jelas adalah sesuatu hiburan justru lolos.
Baca Juga: Ngamuk Pajak Hiburan Naik, Inul Daratista Bongkar Biaya Operasional Fantastis untuk Bisnis Karaoke
"Oooh, mafianya kuat mungkin. Saya bilang kan mungkin," kata Deddy Corbuzier.
Inul Daratista menambahkan daftar keanehan lain. Bahwa katanya, bisnis pijat lolos dari kategori industri hiburan.
Padahal jika digeneralisasi, pijat dan tempat gym Deddy Corbuzier sama-sama berfokus pada kesehatan.
"Itu kan kalau pijat, hoa-hoe, hilang kayaknya (bayar pajak)," kata Inul Daratista.
Deddy Corbuzier kembali memberikan komentar. Meski tidak serius, namun ucapan bapak dua anak ini cukup nyelekit.
"Mungkin banyak yang nggak terhibur, fotonya beda," kata Deddy Corbuzier.