Suara.com - Ammar Zoni masih berkabung dengan kepergian sang ayah, Suhendri Zoni. Terakhir berjumpa dengan pengacaranya di Polres Metro Jakarta Barat, Ammar masih terlihat murung.
"Ya tetep masih sedih, masih berduka," ungkap Jon Mathias selaku pengacara Ammar Zoni di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Ammar Zoni masih memendam penyesalan luar biasa setelah Suhendri Zoni berpulang. Ia merasa bersalah karena cuma bisa mendampingi detik-detik terakhir ayahnya lewat video call.
"Dia merasa dirinya bersalah karena nggak bisa ikut merawat bapaknya lagi, tidak bisa menghadiri detik-detik pas bapaknya meninggal, baru ketemu pas udah almarhum," terang Jon Mathias.
Baca Juga: Ayah Ammar Zoni Meninggal Dunia, Pinkan Mambo Dipaksa Suami Ngamen di Lampu Merah
Ammar Zoni pun sempat menyalahkan diri sendiri atas penyebab sang ayah meninggal dunia. Kalau tidak tertangkap narkoba lagi, bisa saja nyawa Suhendri Zoni masih terselamatkan.
"Dia merasa dropnya bapaknya berawal dari masalah narkoba yang kedua," kata Jon Mathias.
Penyesalan Ammar Zoni membuatnya jadi punya rutinitas baru di tahanan setelah sang ayah meninggal dunia. Menurut cerita sang pengacara, Ammar jadi rajin memanjatkan doa.
"Kalau malem jadi banyak baca Yasin, salat tahajud," beber Jon Mathias.
Ayah Ammar Zoni menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (20/1/2024). Ia berpulang di tengah masa perawatan di rumah sakit akibat penyakit kanker.
Baca Juga: Ayah Ammar Zoni Meninggal Dunia, Irish Bella Malah Didesak Cabut Gugatan Cerai
"Papa itu sudah kanker stadium akhir, kanker hati," kisah adik Ammar Zoni, Aditya Zoni usai pemakaman sang ayah.
Ayah Ammar Zoni sudah lama mengidap kanker hati. Namun ia menyimpan sendiri rasa sakit itu dan tidak pernah mengeluh ke anak-anaknya.
Sampai pada Agustus 2023, ayah Ammar Zoni tidak sanggup lagi menahan sakit karena gangguan fungsi hati. Setelah diperiksa, baru diketahui bahwa ayah Ammar mengidap kanker hati yang kondisinya sudah sangat parah.
Ammar Zoni sendiri diberi izin selama dua jam oleh penyidik Polres Metro Jakarta untuk melihat jasad sang ayah di rumah duka. Setelahnya, ia langsung diminta pulang ke sel tahanan.
Ammar Zoni yang tidak bisa datang ke pemakaman cuma bisa membantu mengumandangkan adzan dari sel tahanan lewat sambungan telepon.