Suara.com - Film berjudul '13 Bom di Jakarta' mencatatkan jumlah penonton yang mengesankan. Dalam waktu kurang dari sebulan, berhasil menembus angka satu juta penonton dan menjadi salah satu film box office Indonesia.
Pada hari penayangannya, film yang terinspirasi dari kisah perjalanan salah satu crypto exchange Indonesia, INDODAX, tersebut juga berhasil menembus 100.000 penonton.
Film itu sendiri diproduseri oleh produser film pemenang Oscar, Parasite, yaitu Barunson E&A dan disutradarai oleh Angga Sasongko.
Film '13 Bom di Jakarta' pun mendapat masukan positif dari berbagai kalangan, salah satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Baca Juga: Review Her: Film Romance Manusia dengan Artificial Intelligence
Usai menyaksikan film tersebut, Sandiaga Uno optimis bahwa industri perfilman di Indonesia layak untuk diadu di ajang Oscar.
"Saya yakin industri perfilman Indonesia akan masuk di ajang Oscar. Tinggal menunggu waktunya saja," ucap Sandiaga Uno.
Selain Sandiaga Uno, Dr. Ir. Kasan, M.M selaku Plt. Kepala BAPPEBTI menyambut positif film '13 Bom di Jakarta' lantaran selain sarana hiburan, juga edukasi mengenai kripto yang menarik.
"Selain berfungsi sebagai sarana edukasi, film ini membantu menyadarkan Kami bahwa regulasi yang transparan dan jelas sangat penting agar tidak ada masyarakat yang kembali menjadi korban," ungkap Kasan.
Kasan juga menegaskan bahwa masyarakat yang menjadi korban kejahatan ini dapat melaporkan langsung ke pihak berwajib. Pihaknya berkomitmen untuk membantu.
Baca Juga: Resolusi Cinta Laura di Tahun 2024, Singgung Bisnis dan Karier
"Kami tidak ingin para korban harus mencari keadilan dan menyelesaikan masalahnya sendiri seperti yang digambarkan di dalam film," ujar Kasan.
"Kami berkomitmen untuk mengerahkan seluruh upaya kami dalam membantu para korban kejahatan seperti ini. Kami telah menyusun regulasi dan sistem yang bekerja sama dengan aparat kepolisian hingga kejaksaan untuk bersama-sama memberantas kejahatan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Irjen. Pol. Rachmad Wibowo selaku Kapolda Sumatera Selatan yang mengungkap kasus terorisme itu pada 2015 silam, tidak menyangka bahwa kasus tersebut mampu dibuat menjadi film action yang dikemas dengan apik.
"Film ini merupakan film serangan teror bermotif ekonomi pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi tinggi, serta mengedepankan pemahaman mendalam mengenai cryptocurrency," jelas Rachmad Wibowo.
"Pengungkapan kasus terorisme yang menjadi inti cerita dalam film ini membutuhkan pengetahuan yang mendalam dan seimbang, dan hal tersebut hanya dimiliki oleh saudara Oscar Darmawan," lanjutnya.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan, sosok yang menjadi sumber inspirasi dalam film ini bersyukur banyak masyarakat yang menyukai film tersebut. Ia berharap dari film itu, bisa menginspirasi banyak orang.
"Sebenarnya, kami merasa sangat cemas dan stress sekali saat terjebak dalam kasus terorisme di tahun 2015 silam. Tapi kami bangga karena bisa turut membantu negara dalam memberantas terorisme," ungkap Oscar Darmawan.
"Kami sama sekali tidak menyangka bahwa kisah ini akan diangkat dalam sebuah film. Memang, perjuangan untuk mengembangkan industri kripto di Indonesia itu tidak mudah," imbuhnya.
"Kami juga bersyukur karena begitu banyak orang yang menyukai film ini. Semoga kisah hidup kami ini menginspirasi banyak orang," tuturnya menutup.