Kata Marcell Siahaan soal Konflik Pencipta Lagu dan Penyanyi: Primitif

Kamis, 18 Januari 2024 | 07:45 WIB
Kata Marcell Siahaan soal Konflik Pencipta Lagu dan Penyanyi: Primitif
Marcell Siahaan dan Ikke Nurjanah sebagai komisioner LMKN dalam sebuah acara di Gedung LMKN di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024). [Tiara Rosana/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Marcell Siahaan, penyanyi sekaligus Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) turut menanggapi konflik antar musisi yang tengah ramai saat ini. Seperti diketahui, belakangan ramai para pencipta lagu atau komposer melarang penyanyi menyanyikan lagunya.

Konflik tersebut belakangan ramai seperti Ahmad Dhani dengan Once, Posan Tobing dengan Band Kotak, Rieka Roslan dengan The Groove, dan yang kekinian Ndhank dengan Band Stinky dan Andre Taulany.

Menurutnya, hal tersebut merupakan masalah primitif yang seharusnya bisa dihindari. Terlebih menurut Marcell Siahaan, konflik tersebut bermula dari ego yang dirasakan masing-masing orang.

Iwan Bule menengahi Ahmad Dhani dan Once Mekel, saat kedua musisi bertemu Gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (18/4/2023). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Iwan Bule menengahi Ahmad Dhani dan Once Mekel, saat kedua musisi bertemu Gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (18/4/2023). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

"Mekanisme berpikir itu harus kita tanamkan dari sekarang. Karena kalau hanya mengedepankan ego, ya enggak akan pernah selesai," kata Marcell Siahaan saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga: Dituding Tak Transparan Soal Laporan Royalti untuk Musisi, LMKN Bantah Keras

"Siapa yang lebih penting antara pencipta atau penyanyi. Primitif buat saya kalau seperti itu, apalagi harus mempertontonkan kayak gitu," ucap Marcell Siahaan menyambung.

Menurut pelantun "Peri Cintaku" itu, para band seharusnya sudah sejak awal membuat kontrak kerja antar personelnya, yang mengatur soal pembagian pemasukan, untuk menghindari konflik-konflik semacam ini seandainya grup tersebut bubar.

"Padahal gampang sebernarnya. Kalau mau gampang, ketika bikin band ya bikin kontrak dari awal. Bikin kontrak, satu per satu bikin kontrak. Jadi nanti kalau ada yang keluar, jelas pembagiannya, siapa dapat berapa persen," imbuh Marcell Siahaan. 

"Supaya nanti kalau ada gonjang-ganjing jadi gampang. Kita kan proyeksinya harus jelas, mungkin sekarang masih band ecek-ecek, tapi siapa tahu nanti akan jadi band sekelas Coldplay, kita enggak pernah tahu. Di situlah baru hitung-hitungan duit," kata Marcell Siahaan menambahkan.

Komisioner LMKN Marcell Siahaan di konferensi pers di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024) [Suara.com/Tiara Rosana].
Komisioner LMKN Marcell Siahaan di konferensi pers di kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024) [Suara.com/Tiara Rosana].

Terakhir, penyanyi 46 tahun itu memgimbau pada para pelaku seni untuk berpikir ulang soal apa yang mau mereka lakukan. Sebab menurut Marcell, para musisi tersebut merupakan contoh publik, di mana apapun yang mereka sampaikan memiliki dampak.

Baca Juga: Anji Protes Tak Dapat Royalti, Marcell Siahaan Perwakilan LMKN Balik Sentil Begini

"Dan kita harus mikir gini, siapapun itu dengan pesonanya, kharismanya, dengan seberapa banyak followers, dia harus mulai berpikir bahwa apa yan dia katakan, apa yang dia lakukan itu punya dampak," tutur Marcell Siahaan.

"Mungkin buat dia gampang, mungkin suatu saat kepepet ya tinggal matiin medsos, matiin akun dan ganti akun baru. Tapi dia pernah berpikir enggak kalau jejak digitalnya itu bisa berdampak ke orang lain," imbuhnya.

Sebagai informasi, sejumlah musisi tengah gencar memperjuangkan hak royaltinya, yang selama ini mereka anggap tak pernah menikmatinya. Salah satu lembaga yang ikut disentil adalah LMKN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI