Suara.com - Pernikahan Pangeran Abdul Mateen dengan Anisha Rosnah baru-baru ini membuat keluarga kerajaan Brunei Darussalam menerima banyak sorotan di media sosial.
Sebagaimana diketahui, negara tetangga Indonesia tersebut dipimpin oleh seorang sultan. Saat ini mereka diperintah oleh Sultan Hassanal Bolkiah.
Pangeran Abdul Mateen adalah anak kesepuluh dan putra keempat Sultan Hassanal Bolkiah dengan mantan istri keduanya, Puan Mariam binti Abdul Aziz.
Sang Pangeran dipuja-puja karena paras tampannya. Dalam beberapa hari terakhir, media sosial juga banyak membicarakan anggota keluarga kerajaan lainnya.
Baca Juga: Video Anisha Rosnah Baca Alquran Viral, Malah Tuai Komentar Miring: Bagusan Wirda Mansur
Namun cukup banyak warga Brunei yang sinis dengan keluarga kerajaan Brunei. Akun Twitter @taeyong08_ pun menjelaskan salah satu alasannya.
"I would never hype that royal family (aku enggak akan pernah nge-hype keluarga kerajaan). Terpaling tunggang agama padahal just some pervert sickos (paling menunggangi agama padahal mesum)," tulis akun @taeyong08_ pun Senin (15/1/2024).
"Adik beradik kongsi merasa same hoes. Negara Islam tapi sex parties every night," lanjutnya, menyinggung beberapa anggota keluarga kerajaan yang suka menggelar pesta seks.
Salah satu warganet langsung menyebut nama anggota kerajaan Brunei yang dimaksud, yakni Pangeran Jefri Bolkiah.
"Pangeran Jefri Bolkiah terkenal suka menyelenggarakan pesta seks dan memiliki harem (sekumpulan wanita penghibur) yang terdiri lebih dari 25 wanita," cuit akun @thelast_demigod.
Baca Juga: Profil Karraminah Bolkiah, Sepupu Pangeran Mateen yang Penampilannya Curi Perhatian
Jefri Bolkiah merupakan adik dari Sultan Hassanal Bolkiah yang pernah ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dan Perekonomian Brunei.
Pangeran yang terkenal gila wanita memang kerap tersandung banyak skandal, salah satunya diduga melakukan penggelapan uang mencapai USD 14,8 miliar atau Rp200 triliun.
Gaya hidup keluarga kerajaan Brunei pun mengundang beragam komentar, termasuk dari warganet Indonesia.
"Untung saja Indonesia menghapuskan sistem beraja, Kesultanan dan monarki, Raja dan Kesultanan hanya bersifat penjaga adat dan budaya, tidak ada power untuk memerintah dan berkuasa, kecuali Jogja doang, itupun Sultan Jogja banyak menerima kritik dan masukan," ujar akun @PandaMerahku.
"Di Indonesia, bos-bos BUMN dan aparatur negara sudah biasa begini. Hidupnya keluar masuk dugem dan karaoke, terus pindah apartemen 1 ke yang lain, ganti-ganti harem," tambah akun @fortisfortuna_9.
"Orang dah kebanyakan duit bingung kali ya mau diapain ngabisinnya," ujar akun @ibaadee.
Kontributor: Chusnul Chotimah
Kontributor : Chusnul Chotimah