Suara.com - Saya awalnya sedih ketika mendengar Widi meninggalkan Deadsquad (DS), unit death metal Ibu Kota yang dikomandani Stevi Item. Sebab, dia baru saja merampungkan album Catharsis, yang konon jadi karya DS paling berani mengeksplor elemen baru sehingga berbeda dari sebelumnya.
Widi adalah vokalis baru DS, menggantikan Daniel Mardhany yang didepak tak lama dia menghirup udara bebas. Kehadiran Widi membawa nafas baru buat DS sejak 2022. Koleksi teknik vokal yang dipunya benar-benar dieksploitasi untuk album Catharsis.
Hanya saja, Widi cuma sebentar berkarya bersama Stevi dkk. Belakangan terungkap dari mulut Stevi, Widi yang memiilih cabut dari DS. Apa alasannya, saya belum bertanya lebih jauh pada Widi.
Habis Gelap Terbitlah Terang. Tajuk buku RA Kartini ini pas menggambarkan perjalanan terbaru karier Widi di panggung musik ekstrem. Lepas dari DS, dia bergabung dengan Death Vomit (Devo), salah satu dedengkot deathmetal asal Yogyakarta.
Baca Juga: Bukan Lagu, Deadsquad Perkenalkan Enigmatic Pandemonium di Tengah Konser
Saya yang tadinya sedih, kini senang. Ini juga sudah pasti dirasakan Widi. Tentu saja, siapa yang tak kenal Death Vomit? Lahir pada medio 90-an, Devo merupakan band ekstrem Indonesia yang berumur panjang sampai hari ini.
Widi dipercaya ambil posisi Sofyan Hadi yang tak lagi menghuni Devo. Cabutnya Sofyan dari band tersebut tentu membuat para metalhead gusar sekaligus bingung. Kepergian Sofyan memang terkesan mendadak, tak ada hujan tak ada angin.
Tapi skenario dari semesta ini akhirnya membawa Widi si anak bawang bisa melanjutkan mimpinya terus berkiprah di musik bawah tanah. Kepada saya, Widi bercerita secara singkat bagaimana dia bisa bergabung ke Devo.
Widi semula diajak drummer Devo, Roy Agus, untuk ngejam di studio. Pertemuan Widi dengan Roy dan Oki Haribowo, pembetot bass Devo, cukup berkesan.
Terbukti, tak butuh waktu lama, karakter vokal Widi bisa kawin dengan musik Devo. Ini mungkin karena Widi yang menguasai beberapa teknik vokal ala band-band ekstrem.
Baca Juga: Plot Twist! Vicky Mono eks Burgerkill Gabung ke Deadsquad
"Kami menemukan chemistry dan akhirnya saya gabung bersama Devo," kata Widi.
Berusaha merendah, Widi tetap mengakui kalau dia butuh upaya lebih agar vokalnya melebur dengan musik Devo. Seperti apa hasilnya, dengar saja single pertama Devo bersama Widi yang bertajuk Divine Heretic.
"Untuk karakter vokal terjadi pengembangan yang cukup signifikan. Bisa dibilang membuat signature vocal sound sendiri untuk bisa matching dan masuk untuk di musiknya Death Vomit," ujar pemilik nama lengkap Agustinus Widi ini.
Penampilan perdana Widi bareng Devo terjadi di panggung Rock In Solo 2023 beberapa pekan lalu. Debut Widi berhasil membius para metalhead, terutama penggemar Devo. Penonton seakan melupakan Sofyan Hadi yang sudah jadi frontman band tersebut lebih dari dua dekade.
Perpaduan vokal Widi dan musik Devo mampu mencabik-cabik telinga penonton Rock In Solo 2023. Widi yang jauh lebih muda dari Sofyan Hadi ternyata tak kalah garang saat menghibur para metalhead di atas panggung.
Selepas penampilannya di sana, Widi jadi topik pembiacaraan hangat di berbagai forum musik bawah tanah. Pria bertato itu lagi-lagi mencuri perhatian, sama ketika dia bergabung dengan DS.
Keputusan Roy dkk memilih Widi sebagai pengganti Sofyan Hadi dianggap sudah tepat. Tapi tentu saja, Widi punya beban besar yang harus dipikul selama bersama Devo.
"Ada tanggung jawab yang besar mengingat Devo adalah legenda yang hidup," katanya yang kemudian membocorkan akan melepas album baru Devo pada tahun ini.
Perjalanan Widi masih panjang. Terlebih, dia juga memperkuat beberapa band lain, termasuk Haunted Era.
Saya sendiri penasaran dengan album baru Death Vomit dengan Widi sebagai vokalisnya. Ya, kita tunggu saja tahun ini.