Suara.com - Kali ini bukan Kiky Saputri, capres Ganjar Pranowo kini di-roasting oleh putranya sendiri, Muhammad Zinedine Alam Ganjar atau Alam Ganjar. Momen tersebut terjadi saat ayah dan anak itu menghadiri acara Teman Cerita Fest di Djakarta Teater, Jakarta Pusat.
Adapun dalam roastingannya pada Ganjar Pranowo, Alam Ganjar membahas banyak hal. Salah satunya terkait Ganjar dan Mahfud MD yang sering terlihat tidak kompak dalam berpakaian selama proses pemilu tahun ini.
Alam kemudian mencontohkan gambar baliho ayah dan pasangan cawapresnya yang banyak terpajang di pinggir jalan.
"Mungkin kalau teman-teman lihat baliho-baliho di pinggir jalan tuh, Bapak sama Prof Mahfud kayak enggak telponan ya, bajunya tuh beda terus, yang satu hitam, yang satu putih," kata Alam diiringi gelak tawa audience yang hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: Siti Atikoh Istri Ganjar Pranowo: Saya Sempat Dinyinyiri sebagai Orang Ambisius
Lebih lanjut, Alam Ganjar memberi masukan pada sang ayah terkait gaya kampanye.
"Ku kasih masukan dikit lah tentang gaya kampanyenya. Mungkin ada beberapa tips, biar nanti kalau ambil jokes dan gimmick relevan dari anak muda. Nggak kayak om-om sok asik, terus tiba-tiba dikomen 'Lu tuh nggak diajak' gitu," sambung Alam.
Alam juga menyoroti soal Ganjar yang belakangan membuat banyak konten namun jumlah pengikutnya tak kunjung bertambah.
“Kayanya sekarang di sosmednya bapak tuh banyak banget konten yah, apa aja dikontenin tapi kok kalau dilihat-lihat sama jumlah followernya hampir mirip, kontennya banyak tapi follower nggak naik-naik,” ungkap Alam.
Lantaran hal itu, Alam mengatakan ingin mengajari sang ayah membuat konten agar FYP. Awalnya, ia mengatakan harus dengan gimik, namun diralatnya lantaran yang terpenting adalah gagasan.
Baca Juga: Klaim Tak Gentar Banyak Intimidasi, Ganjar: Kami Bukan Capres Gampang Khawatir!
“Nanti aku ajarin biar FYP tapi harus ada gimik,” tegas Alam.
“Nggak, kebanyakan gimik juga nggak bagus yah yang penting kan gagasannya,” sambungnya bijak.
Namun, Alam pun menyadari jika gimik pun penting lantaran menurutnya, substansi tanpa gimik tidak akan tersampaikan dan gimik tanpa substansi hanya omong kosong belaka.
“Tapi penting si dalam artian gimik itu karena substansi tanpa gimik itu nggak bakal sampe tapi gimik tanpa substansi itu hanyalah omong kosong belaka,” tandas Alam.
Kontributor : Anistya Yustika