'13 Bom di Jakarta', Film Action Tentang Terorisme yang Diangkat dari Kisah Nyata

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 07:55 WIB
'13 Bom di Jakarta', Film Action Tentang Terorisme yang Diangkat dari Kisah Nyata
Poster resmi untuk teaser terbaru film "13 Bom di Jakarta". (Visinema Pictures)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salam satu film action terbesar di Indonesia yang berjudul '13 Bom di Jakarta' telah tayang sejak 28 Desember 2023. Fun fact, film ini berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang melibatkan crypto exchange INDODAX pada 2015.

Hal ini dinyatakan sendiri oleh CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Ia bercerita mengenai pengalamannya saat tiba-tiba ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

"Jadi pada saat awal-awal kita, kita pernah terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di jabodetabek. Pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin," kata Oscar Darmawan. 

"Ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Maka dari itu, banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Dhanush, Terbaru Ada Captain Miller

"Kasus Saya waktu itu ditangani oleh Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, selaku Direktur Cyber Mabes Bareskrim saat itu. Sekarang beliau menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Berkat kebijaksanaan dan kecerdasan beliau, Saya terbukti tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan," ujar Oscar lagi.

"Bahkan jadinya Saya membantu mereka untuk melakukan penyelidikan, karena saat itu blockchain masih sangat baru di Indonesia. Saya pun hingga kini kagum dengan beliau," imbuhnya.

Lebih lanjut, Oscar Darmawan bercerita bahwa mengangkat kasus ini menjadi sebuah film layar lebar adalah salah satu upaya dari INDODAX untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

"Ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia. Maka dari itu, Kami menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia," ungkap Oscar Darmawan.

Awal Mula Ide Pembuatan Film

Baca Juga: Ulasan A Creature Was Stirring, Film yang Aneh di Awal Realistis di Akhiran

Oscar Darmawan pun menuturkan mengenai ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film 13 Bom di Jakarta pada 2022 silam.

Angga Sasongko meminta izin dirinya untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan ke publik berbentuk film. Oscar Darmawan kemudian bersepakat dengan ide tersebut.

“Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tapi tentunya dengan didramatisasi," unkap Oscar.

"Akhirnya setelah INDODAX berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Lalu lahirlah film 13 Bom di Jakarta ini," imbuhnya.

Sekilas Mengenai Film '13 Bom di Jakarta'

Film '13 Bom di Jakarta' diperankan oleh Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono memerankan tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Mereka adalah pendiri dari INDODAX yang tanpa diduga terlibat dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok.

Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform Indodax, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi.

Film 13 Bom di Jakarta ini merupakan salah satu wujud nyata dari INDODAX untuk ikut mengembangkan industri kreatif melalui perfilman di Tanah Air, INDODAX sendiri juga rutin mengadakan sebuah festival film pendek terbesar di Indonesia setiap tahunnya untuk menggali potensi dan menjadi wadah bagi sineas muda berkreasi dengan maksimal.

Festival film pendek ini dinamakan INDODAX Short Film Festival (ISFF). ISFF sendiri sudah digelar sejak lima tahun yang lalu oleh INDODAX. Tahun ini adalah tahun ke enam ISFF diselenggarakan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI