Suara.com - Saipul Jamil terbebas dari kasus narkoba. Walaupun di awal, pedangdut 43 tahun itu diamankan karena penyelidikan polisi atas barang haram tersebut.
Ternyata, polisi mengejar asisten Saipul Jamil, Steven Arthur Ristiady. Lelaki tersebut memang sudah menjadi incaran saat melakukan transaksi narkoba di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Usai ditangkap, Saipul Jamil dan Steven menjalani tes urine. Hasilnya, sang pedangdut negatif narkoba sementara tidak untuk asistennya tersebut.
![Saipul Jamil beri keterangan usai ditangkap polisi di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (6/1/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/06/53708-saipul-jamil.jpg)
"Dengan kejadian ini, saya bersyukur. Ternyata orang terdekat saya terindikasi narkoba," kata Saipul Jamil saat konferensi pers di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (6/1/2024).
Saipul Jamil awalnya tidak percaya kalau asistennya, Steven Arthur Ristiady ternyata pengguna narkoba. Ia pun berterima kasih kepada polisi karena sigap menangkap pelaku, sekalipun itu adalah asistennya.
"Terima kasih kepada kepolisian, dari Polres Jakarta Barat maupun Polsek Tambora," ucapnya.
![Saipul Jamil beri keterangan usai ditangkap polisi di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (6/1/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/06/35827-saipul-jamil.jpg)
Ya, Saipul Jamil tetap berterima kasih meskipun dalam penangkapan, dirinya diperlakukan bak penjahat besar.
Namun Saipul Jamil akhirnya mengetahui, yang memaki hingga mengancamnya bukan pihak kepolisian.
"Mohon maaf banget kepada tim Polsek Tambora, saya nggak tau tiba-tiba berpikir negatif, itu adalah begal," kata Saipul Jamil.
Baca Juga: Orang yang Mengadang di Jalur Transjakarta Ngaku Polisi, Saipul Jamil Tetap Anggap Begal
Pemikiran Saipul Jamil dirinya akan disakiti oleh perampok atau begal bukan tanpa sebab. Ia merasa aneh karena terus dikejar orang-orang yang mengendarai motor.