Suara.com - Polisi akhirnya membeberkan kronologi Saipul Jamil yang ditangkap secara dramatis di jalur Transjakarta, Daan Mogot, Jakarta Barat pada Jumat (5/1/2024) pukul 15.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M. Syahduddi menerangkan, polisi bukan memburu Saipul Jamil, melainkan asistennya yang bernama Steven Arthur Ristiady.
Polisi melihat Steven melakukan transaksi di Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka sudah meminta secara baik-baik agar lelaki tersebut menyerahkan diri.
"Pada saat kami akan melakukan penangkapan, yang bersangkutan tancap gas. Kami kemudian melakukan pengejaran," kata Syahduddi di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (5/1/2024).
Saipul Jamil yang berada di mobil juga awalnya tidak percaya jika mereka yang memperkenalkan diri adalah polisi. Sebab mantan suami Dewi Perssik itu tidak merasa melakukan kesalahan.
"Tiba-tiba ada motor yang berhenti, saya refleks nggak percaya," ujar Saipul Jamil yang ikut konferensi pers bersama polisi.
Saipul Jamil mengira orang-orang tersebut mau merampok hingga menyakiti dirinya. "Saya pikir begal, makanya teriak-teriak," ucapnya.
Saipul Jamil juga tidak bertanya kepada asistennya yang kala itu membawa mobil mengapa mereka dikejar polisi.
Sementara itu, tiga polisi yang menggunakan sepeda motor terus mengejar asisten Saipul Jamil, Steven.
Baca Juga: Hasil Tes Urine Negatif Narkoba, Polisi Janji Lepas Saipul Jamil
Kejar-kejar terus terjadi, di sepanjang jalan Jakarta Barat. Bahkan asisten Saipul Jamil sempat menyerempet pengendara motor.
"Kami melakukan pengejaran hingga mobil masuk ke jalur Transjakarta," terang Syahduddi.
Saat bus Transjakarta berhenti, mobil Saipul Jamil ikut tertahan. Di sinilah drama penangkapan sang pedangdut terjadi.
"Steven berontak, pada saat bersamaan keluar lelaki yang diketahui bernama King Saipul Jamil, berteriak mau dirampok," kata Syahduddi.
Syahduddi memastikan bukan anggotanya yang melakukan tindakan anarkis.
Orang-orang tersebut adalah masyarakat yang ikut mengejar usai asisten Saipul Jamil menyerempet pengendara motor.
"Kami sudah melihat video, yang mengetuk kaca, memukul tersangka dan memaki, bukan anggota kami," ujar Syahduddi.