Hanum Mega Pamer Tumpukan Uang Capai Ratusan Juta di TikTok, Langsung Disentil Dirjen Pajak

Sabtu, 06 Januari 2024 | 08:30 WIB
Hanum Mega Pamer Tumpukan Uang Capai Ratusan Juta di TikTok, Langsung Disentil Dirjen Pajak
Hanum Mega (Instagram/@real.hanummegaa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video selebgram Hanum Mega di TikTok mendadak kembali disorot publik usai mendapat komentar dari akun milik Direktorat Jenderal Pajak RI.

Dalam video tersebut, Hanum Mega terlihat sedang memamerkan tumpukan uang dengan pecahan Rp50 ribu. Ditaksir uang tersebut berjumlah ratusan juta.

Sambil bersenandung lagu berjudul "Santai Aja Cuy" dari kreator TikTok, Hanum Mega menunjukkan tumpukan uang yang ditaruh di hadapannya.

Tumpukan uang tersebut diikat menggunakan karet agar tidak terlepas karena saking banyaknya.

Baca Juga: Dituding Curangi Reseller, Hanung Mega Pamer Barangnya Laris Manis

Walau Hanum Mega mengunggahnya pada pertengahan Desember 2023, akun Dirjen Pajak tetap menyentilnya.

"Mampir dulu ah," ujar admin akun Dirjen Pajak dengan menambahkan emoji tangan menyatu dan tanda 'oke' pada Kamis (4/1/2024).

Seketika hal itu ramai diperbincangkan publik usai seorang warganet membagikannya ke akun menfess @tanyakanrl di Twitter.

Melihat hal itu, banyak warganet yang mencibir Hanum Mega sebagai "orang kaya baru" yang selalu ingin memamerkan kekayaannya.

"Di TikTok kenapa ya pada pamer duit sampai kaya gitu disebut-sebut miliyaran. Felxing orang kaya baru. Orang kaya beneran mana berani," kata @jaessah*** mengejek.

Baca Juga: Dituding Curangi Harga Reseller, Hanum Mega Dihujat: Udah Bener Jualan Drama Aja

"Orang flexing duit di sosmed aja udah aneh, yang udah-udah juga pada ditangkepin polisi upsss," kata @julier*** menyindir. "Orang pamer duit aja udah aneh," komentar @sadbi*** sambil menyindir.

Belakangan, Hanum Mega sedang menjadi sorotan karena dicurigai mencurangi para reseller dan distributor produk skincare-nya.

Hanum Mega diduga menurunkan harga produk di bawah kesepakatan sehingga banyak pelanggan yang membeli di tokonya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI