Suara.com - Atta Halilintar dikritik tak peduli pada anaknya saat berlibur di Korea Selatan. Hal ini karena sikapnya saat Ameena menangis kedinginan.
Sebagaimana diketahui, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah memilih Negeri Ginseng sebagai destinasi liburan pergantian tahun.
Saat ini Korea Selatan sedang memasuki musim dingin, dengan cuaca yang kabarnya bisa mencapai minus derajat celcius.
Tak heran jika Ameena sering merengek kedinginan. Seperti yang terlihat dalam potongan vlog liburan mereka baru-baru ini.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Dikatai Gendut Mirip Ibu-Ibu, Atta Halilintar Serang Balik Haters
Tampak bocah yang belum genap berusia dua tahun itu langsung menangis begitu tiba di bandara Incheon. Saat itu mereka berada di luar ruangan.
"Dingin, dingin," teriak Ameena sembari meminta untuk digendong sang ibu.
Sayangnya Aurel Hermansyah dalam kondisi menggendong si bungsu, Azura. Atta Halilintar lantas mencoba menenangkan Ameena. "Yuk gendong papa," ujar Atta.
Namun, alih-alih membawa Ameena ke ruangan yang lebih hangat, Atta Halilintar malah mengajak keluarga kecilnya foto bersama.
Sikap Atta Halilintar yang masih sempat memikirkan foto bersama ketimbang membuat Ameena tak kedinginan sontak menuai kritik dari netizen.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Dibully Gendut, Atta Halilintar Ubah Caption Demi Puji Istrinya Selangit
Banyak yang menuding salah satu YouTuber hits itu tak peduli pada kondisi Ameena. Warganet juga menyalahkan pasangan tersebut karena mengajak dua anaknya yang masih kecil berlibur ke negara bersalju.
"Anak kedinginan masih bisa bilang foto dulu berempat," komentar akun @hallo_***.
"Bisa-bisanya Ameena bilang dingin, Atta masih bilang foto berempat. Anakku pernah masuk ke wahana salju bilang dingin, aku buru-buru keluar," tambah akun @bunda***.
"Itu bajunya cuma berapa lembar doang, pantesan dingin. Aku aja yang pernah ke Jepang pas musim dingin, pakai baju kaya Ameena beneran masih kedinginan," sahut akun @viankey***.
Aurel Hermansyah juga tak luput dari kritik karena terkesan mengabaikan Ameena yang kedinginan.
Kontributor : Chusnul Chotimah