Suara.com - Penyanyi Rayen Pono eks Pasto bersama manajernya baru saja menjadi korban penipuan. Modusnya, penawaran manggung fiktif dengan kerugian hampir Rp20 juta.
Tidak mau masalah ini berlalu begitu saja, Rayen Pono melaporkan tindak penipuan tersebut ke Polda Metro Jaya. Dia datang ke Polda Metro Jaya pada Jumat (29/12/2023).
"Awalnya ada tawaran job, untuk saya manggung 27 Desember di Kementerian PUPR," kata Rayen Pongo mengawali cerita.
Rayen Pono menuturkan, si penipu mengatasnamakan bagian dari Kementerian PUPR. Ia menghubungi manajer sang artis sampai terjadi kesepakatan harga sampai klaim mentransfer sejumlah uang.
Baca Juga: Waspada Penipuan, Ini Cara Aman Berbelanja di Akhir Tahun
Setelahnya, si penipu juga meminta tolong kepada manajer Rayen Pono mengurus catering dan MC. Proses ini seharusnya terjadi pada bagian finance kantor pelantun Aku Bukan Superman tersebut.
Namun karena bagian finance sedang ke luar negeri, maka manajer Rayen Pono yang mengambil alih.
"Ternyata dikirim bukti transfer palsu, tapi manajer saya nggak kroscek," kata Rayen Pono.
Guna melancarkan aksi penipuannya, si penipu mengatakan kelebihan mentransfer uang, Rp 19,7 juta. Manajer Rayen Pono, dengan polosnya mengirim balik.
"Baru merasa janggal setelah transfer 'kayaknya ketipu nih'. Habis itu hubungi finance untuk ngecek," ujar penyanyi 40 tahun ini.
Baca Juga: 4 Cara Terhindar Scam atau Penipuan di WhatsApp, Jangan Asal Transfer Uang ke Rekening Asing!
Rayen Pono mengakui ada kelalaian dari pihak manajemennya. Tapi ia juga tidak mau melepaskan si pelaku.
"Sepertinya penipu ini sudah sangat profesional untuk menggiring korban supaya cepat cepat percaya," kata Rayen Pono.
Apalagi setelah menceritakan kasus ini di media sosial, beberapa orang mengatakan kepada Rayen Pono mendapat masalah serupa. Berangkat dari aduan ini, penyanyi bernama lengkap Rayendie Rohy Pono merasa harus melaporkan tindakan tersebut ke polisi.
"Kasus yang sama, narasi yang sama, bahkan ada beberapa nomor rekening yang sama juga dan nomor telepon orang yang sama ini. Jadi berpikir saya aduh kayaknya harus bikin laporan, mudah-mudahan bisa mewakili yang lain juga," katanya.