“Kadar hemoglobin saya tembus angka 8, dari normal 13 sampai 16. Alhasil, saya langsung masuk UGD dan langsung digelontor 3 pak darah,” kisah Hanung Bramantyo.
Dua hari setelah Hanung Bramantyo keluar rumah sakit, kemalangan berikutnya terjadi. Hanung lupa menurunkan standar moge miliknya usai memanaskan mesin dan langsung jatuh tertimpa.
“Oleh sebab kepala penuh pikiran, kaki ini tanpa sadar sudah menyelengkat standar saat mulai manasin. Usai manasin, saya lupa balikin lagi tuh posisi standar,” jelas Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo awalnya tak tahu kalau mengalami patah tulang. Ia sempat ingin langsung bergegas ke tukang urut karena berpikir kakinya cuma terkilir.
“Tadinya saya pikir cuma keseleo, jadi cuma mau saya urut,” kenang Hanung Bramantyo.
Namun setelah disarankan sang asisten sutradara, Hanung Bramantyo mengurungkan niat ke tukang urut dan memilih melakukan rontgen. Dari situ, diketahui bahwa tulang kaki kiri Hanung yang tertimpa moge memang patah.
“Astrada saya bilang, ‘Langsung rontgen aja, mas. Jangan ke tukang urut dulu’. Ternyata betul, pas dirontgen memang patah,” papar Hanung Bramantyo.