Suara.com - Fujianti Utami atau Fuji mulai menghadapi sejumlah pantangan usai divonis mengidap Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Salah satunya seperti larangan mengonsumsi makanan atau minuman yang punya kandungan gula tinggi.
“ADHD itu nggak boleh konsumsi gula berlebih,” ungkap Fuji di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Selasa (26/12/2023).
Konsumsi gula berlebih bisa memancing gejala hiperaktif dari pengidap ADHD. Hal itu pun pernah Fuji rasakan sendiri.
“Itu bisa menyebabkan aku semakin hiperaktif, nggak bagus buat kesehatan dan juga tidur. Kayak dulu kan aku suka ngemil coklat, habis ngemil coklat tuh aku jadi aktif banget. Tapi malamnya aku jadi nggak bisa tidur, terus energinya habis banget,” jelas Fuji.
Baca Juga: Fuji Sebut Penyakit ADHD yang Idap Bawa Banyak Berkah
Fuji pun mengikuti saran dokter untuk mengurangi konsumsi gula. Menurutnya, kebiasaan baru mengurangi santapan dan minuman manis bukan sesuatu yang buruk untuk dijalani.
“Sekarang lagi ngurangin gula, ngurangin banget. Supaya aku nggak terlalu aktif. Itu bukan hal yang buruk kok,” kata Fuji.
Fuji pribadi mengetahui dirinya mengidap ADHD sejak 2022 lalu. Ia mendapat informasi tersebut dari salah satu psikolog.
“Taunya tuh tahun 2022 lalu kayaknya, dari psikolog aku pas aku ke sana,” beber Fuji.
Fuji berinisiatif datang ke psikolog karena ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Sebelum konsultasi, Fuji merasakan sejumlah gejala seperti mudah lupa hingga susah fokus.
Baca Juga: Foto Bareng di Ultah Baby L, Adab Fuji Tarik Tangan Irfan Hakim Jadi Omongan
“Aku kan sempet suka nabrak, maksudnya kayak tiap jalan tuh apa pun ditabrak. Terus tiap naruh barang juga suka lupa,” kisah Fuji.
Kabar baiknya, Fuji memilih menyikapi penyakit ADHD yang ia idap dengan positif. Terkadang, Fuji mendapat inspirasi membuat konten saat hiperaktifnya kambuh.
“Aku melihat hal itu baik, karena dari ADHD aku ini menjadi kreatif, jadi mikir terus. Otak jadi kerja terus,” papar Fuji.
Bawaan pengidap ADHD yang mudah lupa juga sangat membantu Fuji untuk mengabaikan komentar-komentar buruk terhadap dirinya di media sosial. Ia sangat terbantu dengan hal itu untuk mengontrol emosi.
“Jadi nggak terlalu ambil omongan orang, karena aku gampang lupa,” kata Fuji.
Fuji pun menyatakan siap hidup berdampingan dengan penyakit ADHD yang ia idap. Bukan aib, Fuji memilih melihat penyakit tersebut sebagai berkah tersendiri untuknya.
“Jadi nggak ada yang perlu disedihin, karena menurut aku itu bukan penyakit, bukan aib. Aku ambil itu sebagai berkah,” pungkas Fuji.