Suara.com - Perjuangan Melanie Subono untuk menyuarakan ketidakadilan di Twitter atau X, berhenti sejenak. Ini karena akun di media sosial seniman juga aktivis tersebut mendadak hilang.
Melanie Subono sebenarnya tidak heran atas apa yang dialami ini. Sebab ternyata, putri promotor Adrie Subono tersebut pernah mengalami hal serupa.
"Di gue, sudah kejadian sejak beberapa belas tahun lalu, sebelum orang-orang pada ikutan teriak politik," kata Melanie Subono di Instagram, Kamis (21/12/2023).
Sebelum akun Twitternya hilang, Melanie Subono juga sempat diminta untuk diam alias tidak bersuara tentang apa yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Penyanyi Andrigo Dituduh Tak Akui Anak, El Rumi Jadi Presiden Klub Sepakbola
"Pada masa pesta nganu 5 tahun lalu, gue pun 'ditawar'. Tapi ditawar diam selama masa nganu," ujar seniman 47 tahun itu.
Namun Melanie Subono menolak untuk melakukannya. Hingga kini, seniman yang keras bersuara soal HAM hingga lingkungan tetap melakukan perlawanan.
Kisah Melanie Subono yang dibungkam juga pernah diceritakannya kepada Suara.com. Kala itu ia mengaku ditawar hingga miliaran rupiah untuk diam.
"(penawarannya) Rp 2 miliar selama masa kampanye. Biar gue nggak bawel aja," kata Melanie Subono ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Januari 2021.
"Sebenernya kalau mau gue ambil pun, orang nggak ada yang tau, tinggal diem. Tapi itu nggak berlaku buat gue," ujarnya lagi.
Baca Juga: Melanie Subono Sentil Artis-Artis yang Mendadak Bicara soal Polusi Jakarta: Jelang Pemilu 2024
Sama seperti cerita di Instagramnya, Melanie Subono jelas-jelas menolak tawaran tersebut. Baginya, jangankan uang Rp 2 miliar, tawaran Rp 10 miliar pun jika diminta diam, ia akan menolaknya.
"Jangan nawarin yang gue masih kebayang ngabisinnya. Cuma Rp 10 miliar, rumah di Menteng, gue masih ngerti ngabisinnya, jangan-jangan," ucapnya.
Melanie Subono menjadi salah satu artis yang terjun langsung untuk membela rakyat. Selain sering turun ke jalan untuk aksi, ia juga membangun Rumah Harapan.
Rumah Harapan tersebut sebagai wadah untuk menolong sesama hingga memberikan bantuan saat bencana melanda Indonesia.