Suara.com - Atta Halilintar memperlihatkan progres rumah barunya yang hampir selesai. Namun suami Aurel Hermansyah itu dikritik terkait ukuran kamar untuk para karyawannya.
Dalam vlog yang dibagikan baru-baru ini, Atta Halilintar mengatakan bahwa kediaman barunya akan segera siap untuk ditempati. Bersama Aurel, Atta mengadakan home tour di rumah barunya.
Ada bagian dari rumah baru Atta Halilintar yang akan dijadikan tempat kerja atau kantor. Sebagai konten kreator, anak pertama Gen Halilintar ini memiliki cukup banyak karyawan.
Atta Halilintar rupanya menyiapkan mess karyawan untuk orang-orang yang bekerja dengannya. Meski belum rampung seutuhnya, Atta dan Aurel memperlihatkan seperti apa fasilitas yang mereka sediakan untuk karyawan.
Baca Juga: Penampakan Kamar Karyawan Atta Halilintar, Dikritik karena Terlalu Kecil dan Sumpek
Sayangnya, kamar karyawan Atta Halilintar dinilai terlalu sempit. Netizen bahkan menyebut ukurannya tak jauh berbeda dengan sel di penjara.
Penasaran seperti apa kamar karyawan Atta Halilintar di rumah barunya? Intip deretan potretnya berikut ini!
1. Rumah barunya segera rampung, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah mengajak netizen untuk mengintip kantor dan mess karyawan mereka.
2. Area depan berukuran luas dan dilengkapi ruangan yang disebut Atta tempat untuk nongkrong.
3. Terdapat ruang kaca yang sepertinya akan dijadikan tempat untuk mengadakan meeting.
Baca Juga: Dikasih Kamar Mirip Penjara, Gaji Karyawan Atta Halilintar Sentuh 3 Digit, Supir Rp 25 Juta
4. Inilah penampakan mess karyawan yang disediakan Atta Halilintar untuk-untuk karyawan mereka.
5. Ada beberapa kamar yang didesain sejajar dengan tema industrial. Koridornya terlihat cukup panjang.
6. Kamar karyawan Atta Halilintar berukuran sempit, tapi sudah dilengkapi fasilitas seperti tempat tidur dan AC.
7. Tempat tidurnya adalah ranjang susun yang bisa muat untuk tiga orang, mengingat ada kasur yang bisa ditarik dari bagian paling bawah.
8. Netizen mengkritik Atta Halilintar karena menyediakan kamar yang terlalu sempit untuk karyawannya.
Namun ada pula yang menilai kamar tersebut sudah cukup layak ditempati sebagai fasilitas kerja.
Kontributor : Chusnul Chotimah