Suara.com - Chikita Meidy mengalami bully saat kecil. Bukan hanya sekadar ocehan, bahkan mantan penyanyi cilik ini sampai dikirim hal menjijikan.
Chikita Meidy bercerita, tasnya pernah diisi kecoa mati. Soal alasan, ia pun tidak mengetahuinya.
"Diolok-olok tasnya diisi bangkai kecoa, yang udah nggak bernyawa dimasukkan juga," kata Chikita Meidy ditemui di Mampang, Jakarta Selatan pada Rabu (29/11/2023).
Bahkan untuk beribadah pun, Chikita Meidy masih mengalami perundungan. "Mukena aku dilempar ke genteng," ucapnya.
Baca Juga: Bahas Pendidikan Anak, Raffi: Ada yang Lebih Penting dari Ilmu Pendidikan
Dari sini Chikita Meidy merasa sendirian dan seperti tidak memiliki teman. Ia bingung harus berteman dengan siapa lantaran banyak orang yang membully.
"Mereka aku menganggap aku beda, dibilang dasar nggak laku, sok ngartis, sombong," ujar Chikita Meidy.
Berawal dari ocehan tersebut, Chikita Meidy akhirnya membentuk pribadi yang harus menyenangkan orang lain. Hal itu dilakukan agar ia memiliki teman.
"Aku jadi tumbuh dengan orang yang nggak enakan. Apa-apa mau membahagiakan semua orang," ujar dia.
"Tapi batin aku tersiksa," tegas pelantun Kampuang Nan Jauh di Mato ini.
Baca Juga: King Nassar Pangling Ayu Ting Ting Makin Putih, Netizen: Kan Pengin Kayak Nagita Slavina
Chikita Meidy bersyukur, di momen terpuruk, ia memiliki support system dari keluarga. Termasuk, tidak menjalani konsultasi dan hanya curhat ke sang ibu.
Baginya, ini menjadi hal yang penting. Sebab ia pun tidak tahu lagi apa yang terjadi jika sosok sang ibu abai terhadap masalahnya.
"Karena keluarga sebagai support system ada. Kalau Keluarga nggak support, anak itu akan menjadi toxic di kalangannya," kata Chikita Meidy.
Dari pengalaman ini Chikita Meidy berharap agar siapa pun tidak melakukan dan merasakan bullying. Sebab efeknya bisa terasa sangat dalam bagi si korban.
"Dampak bully itu kenceng banget. Jangan sampai suatu hari menimpa anakmu juga," kata Chikita Meidy.