Suara.com - Aldi Taher resmi menjadi calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Aldi Taher menjadi caleg DPR RI dari Partai Perindo.
Kepopuleran Aldi Taher sebagai artis Tanah Air tentu mempermudah jalannya meraih kursi DPR RI. Apalagi karier Aldi Taher sebagai artis telah dimulai sejak usianya 18 tahun pada 2001 silam.
Namun setelah sembuh dari kanker getah bening, Aldi Taher dinilai semakin 'meresahkan'. Konten-konten Aldi Taher yang mengajak pengguna Instagram untuk membaca Al-Qur'an sambil direkam sempat dicemooh.
Ditambah lagi Aldi Taher selalu nimbrung permasalahan sesama artis dengan menciptakan lagu. Kendati begitu, sikap Aldi Taher yang nyeleneh belakangan semakin diterima, bahkan kembali mengangkat kariernya sebagai seorang penyanyi.
Baca Juga: Kampanye Dimulai, Aldi Taher Gercep Pasang Foto Nyaleg Pakai Caption Nyeleneh
Lantas apakah pencalonan Aldi Taher sebagai caleg DPR RI dapat dipertimbangkan untuk dipilih? Ketahui dari berbagai fakta Aldi Taher jadi caleg DPR RI berikut ini.
1. Sebelumnya Bacaleg DPRD DKI Jakarta
Aldi Taher sebelumnya terdaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Aldi Taher ternyata sudah terjun ke dunia politik sejak 2019. Awalnya Aldi Taher menjadi bagian Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kemudian pindah ke Partai Golongan Rakyat (Golkar) pada 2020 sebelum berada di PBB tahun 2021 hingga 2023.
2. Dicoret Karena Terdaftar dari Dua Partai
Agustus 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mencoret nama Aldi Taher dalam daftar Bacaleg DPRD DKI Jakarta dari PBB. Hal itu terkait status pendaftaran ganda Aldi Taher yang juga jadi Bacaleg DPR RI dari Partai Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
KPU lantas meminta klarifikasi PBB terkait pencalonan Aldi Taher sebagai DPRD DKI Jakarta. Karena PBB tidak merespons, maka status Aldi Taher sebagai bacaleg DPRD DKI Jakarta akhirnya dicoret.
3. Sempat Salah Sebut Nasdem
Aldi Taher tergabung dalam Perindo pada 2023. Ferry Kurnia Rizkiyansyah selaku Wakil Ketua Umum Partai Perindo mengaku tersentuh ketika mendengar cerita Aldi Taher yang sempat menderita kanker saat wawancara.
Namun saat menghubungi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo melalui Instagram, Aldi Taher sempat salah menyebut nama partai menjadi NasDem (Nasional Demokrat). Untungnya kesalahan tersebut tidak membuat Aldi Taher gagal jadi bagian dari Perindo.
4. Anak Pendiri Universitas Jayabaya
Sebelum memilih Aldi Taher, penting untuk mengetahui latar pendidikannya sebagai caleg DPR RI. Dari data yang dapat diakses oleh masyarakat di infopemilu.kpu.go.id, tertera bahwa Aldi Taher merupakan lulusan SMU 30 Jakarta (1998-2001) dan Universitas Jayabaya (2005-2008) dengan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.).
Yang menarik, Aldi Taher ternyata cucu pendiri Universitas Jayabaya yang merupakan almamaternya. Aldi Taher merupakan cucu Moeslim Taher, pendiri Universitas Jayabaya pada 1958, sekaligus rektor tahun 1962 hingga 1988.
5. Minta Tidak Dipilih
Aldi Taher resmi menjadi caleg DPR RI dari Partai Perindo nomor urut 2 untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Beda dari caleg lainnya, Aldi Taher justru meminta untuk tidak dipilih atau dicoblos saat kampanye dimulai hari ini, Selasa (28/11/2023). Ketimbang memilih dirinya, Aldi Taher lagi-lagi menginginkan masyarakat dapilnya untuk membaca Al-Qur'an.
Itu dia berbagai fakta Aldi Taher jadi caleg DPR RI yang penuh kontroversi.
Kontributor : Neressa Prahastiwi