Suara.com - Masterchef Indonesia season 11 kini tengah menjadi sorotan. Ini karena kompetisi memasak itu dianggap tidak adil dalam menentukan sang juara, Belinda.
Bersamaan dengan hebohnya dugaan ini, muncul seseorang yang mengatakan, dirinya adalah mantan produser Fremantle Media.
Sebagai informasi, Fremantle Media merupakan rumah produksi yang membuat sejumlah acara. Di antaranya Masterchef Indonesia, Indonesian Idol bahkan hingga X Factor.
Akun bernama @ocarozano mengatakan, masyarakat tidak perlu heboh. Sebab acara tersebut sudah diatur, siapa pemenang hingga yang kalah.
Baca Juga: Biodata dan Agama Chef Juna, Juri MasterChef Indonesia yang Bukan Lulusan Sekolah Memasak
"Baik Masterchef, maupun yang lain (Indonesian Idol, X Factor, dan lain-lain) itu bukanlah kompetisi sungguhan," kata si pemilik akun, Senin (27/11/2023).
Itu semua hanya program TV yang tergolong reality show. Semuanya settingan, sesuai pesanan," imbuhnya.
Berlatar dari keterangan tersebut, si pemilik akun ini juga memberikan catatan, "Jadi enggak perlu diributin."
Tidak hanya soal menentukan siapa pemenang. Ada pula seseorang yang akan mengatur jalannya cerita.
"Jadi cerita, drama, intrik, gimik, mehek-mehek mampu kapanpun dan di manapun diubah. Bahkan di babak final sekalipun," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Kemenangan Belinda di MCI 11 Jadi Perdebatan, Chef Arnold Justru Dipuji Habis-habisan
Semakin banyak drama dan disaksikan penonton, pundi-pundi uang bisa terkumpul. Ini berasal dari iklan yang masuk ke program tersebut.
"Semakin emosi penonton mampu digoyangkan, semakin banyak pundi-pundi iklan masuk," katanya.
Para pembuat cerita mempertimbangkan segala kemungkinan. Tentang siapa yang dipertahankan dan menuai rating, hingga hal apa yang menarik perhatian.
"Siapa yang tereliminasi, di-recall, siapa yang berantem, itu jadi mainan yang penuh pertimbangan dari eksternal (share, rating, sponsor)," imbuh akun tersebut.
"Tidak ada hubungannya dengan skill peserta dan tidak bisa diintervensi sama emosi penonton," katanya.