Suara.com - Budi Pekerti menjadi salah satu film yang mencuri perhatian di 2023 ini. Film yang mengangkat fenomena cyber bullying akibat media sosial ini disambut baik masyarakat dan mendapat sejumlah penghargaan di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
MS Glow sebagai salah satu pendukung film Budi Pekerti menggelar acara nonton bareng film garapan sutradara Wregas Bhanuteja dengan para guru. Nobar ini dilakukan di di Indonesia, termasuk Kediri, Malang, Lamongan, dan Surabaya.
Budi Pekerti dirilis pda 9 September 2023. Film ini menceritakan bagaimana guru BK bernama Prani (Sha Ine Febriyanti) harus mendapat kecaman lantaran ada orang yang merekamnya saat sedang menegur seseorang yang menyerobot antrean.
Perekam kemudian membuat skenario menyesatkan bahwa Prani mengumpat pada seorang perempuan tua penjual putu. Alhasil, dia dibully oleh netizen dan diminta untuk minta maaf.
Baca Juga: Jadi Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Sha Ine Febriyanti Serasa Mimpi Menang Piala Citra
Prani bahkan diminta melepas profesinya sebagai guru BK. Kondisi ini membuatnya semakin sulit, apalagi suaminya, Didit (Dwi Sasono) sedang membutuhkan banyak uang untuk mengobati gangguan kesehatan mental akibat usahanya bangkrut saat pandemi Covid-19. Bahkan langkah yang ditempuh untuk mengungkap kebenaran pun buntu karena dijegal banyak pihak.
Selain Sha Ine Febriyanti dan Dwi Sasono, film ini juga dibintangi Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, Omara Esteghlal, Ari Lesmana dan lainnya.
Nobar film Budi Pekerti dengan para guru juga sekaligu memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2023. Mengajak para guru nonton Budi Pekerti tidak semata-mata karena film ini menceritakan tentang kehidupan seorang guru, tetapi juga dimaksudkan agar para pendidik mampu bertindak sebagai agen yang ikut mengampanyekan pemberantasan cyber bullying.
Tidak sekadar nonton film, para guru juga mendapat bingkisan dari MS Glow. Juga ada sesi sharing para mitra bisnis, yang intinya adalah mengajak para guru untuk dapat memanfaatkan media sosial dengan cara positif. Acara ini menekankan bahwa daripada untuk sarana bully, media sosial bisa untuk menghasilkan uang.
Baca Juga: Dulu Dipuji Mirip V BTS, Kini Penampilan Angga Yunanda Disebut Bak Penyanyi Dangdut