Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sempat Ditolak PH, Yandy Laurens Singgung Sosok Ernest Prakasa

Selasa, 21 November 2023 | 10:35 WIB
Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sempat Ditolak PH, Yandy Laurens Singgung Sosok Ernest Prakasa
Sutradara film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JCSDFF) Yandy Laurens [Suara.com/Hyoga D. Murti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JCSDFF) karya sutradara Yandy Laurens akan segera tayang pada 30 November mendatang.

Film yang diproduksi oleh rumah produksi Imajinari bersama dengan Jagartha & Trinity ini diproduseri Ernest Prakasa, Dipa Andika, Surya Paramita.

Adapun film yang bergenre romansa komedi dibintangi oleh Nirina Zubir, Ringgo Agus Rahman, Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad, dan Julie Estelle.

Film tersebut menyajikan elemen yang berbeda yakni 80 persen film ini menampilkan visual hitam putih.

Baca Juga: Dibintangi Nirina Zubir dan Ringgo Agus Rahman, Film Jatuh Cinta seperti di Film-Film Tampilkan Visual Hitam Putih

Nirina Zubir dan Yandy Laurens saat berkunjung ke kantor Suara.com yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (20/11/2023). [Suara.com/Hyoga Dewa Murti]
Nirina Zubir dan Yandy Laurens saat berkunjung ke kantor Suara.com yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (20/11/2023). [Suara.com/Hyoga Dewa Murti]

Sutradara JCSDFF Yandy Laurens mengakui film tersebut sempat sulit diterima rumah produksi lantaran menghadirkan visual hitam dam putih.

"Sangat mengerti ketika inverstor bilang aku mau tapi in colour, yah nggak bisa pak, nggak berani deh," ujar Yandy Laurens saat berkunjung ke kantor Suara.com yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (20/11/2023).

"Sangat mengerti investor production house nggak berani, apalagi cinema abis pandemi agak keteteran jumlah penontonnya, ke biospok tuh agak susah," sambungnya lagi.

Tapi ia meyakini dengan visual hitam putih di film JCSDFF, bisa menawarkan pengalaman yang berbeda kepada penonton di bioskop.

Sampai akhirnya Ernest Prakasa tertarik memproduksi filmnya usai membaca naskah ceritanya.

Baca Juga: Review Film Gadis Kretek: Sebuah Perjalanan Filosofis dalam Dunia Sinema

"Tapi saya melihatnya anglenya sedikit percaya diri dan terbalik, bahwa justru kalau hitam putih jangan-jangan kita lebih menawarkan pengalaman yang berbeda buat teman teman kembali nikmatin film di bioskop. Coba coba jalan (ke Production house) begitu scriptnya dibaca Ernest dia suka banget, nggak lama dia bilang kita bareng Imajinari senang banget, akhirnya dipercaya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI