12 Kekacauan Konser Coldplay Jakarta: Tiket Asli Tak Bisa Discan, Penonton Jebol Pagar

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 16 November 2023 | 14:47 WIB
12 Kekacauan Konser Coldplay Jakarta: Tiket Asli Tak Bisa Discan, Penonton Jebol Pagar
Konser Coldplay (Instagram/coldplay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konser Coldplay yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu (15/11/2023) malam berlangsung dengan meriah. Puluhan ribu penonton yang sudah mengantre sejak siang pun bergitu antusias untuk menonton band asal Inggris tersebut.

Namun di balik kemeriahan konser bertajuk "Music of The Spheres World Tour", banyak kekacauan yang terjadi di luar stadion GBK sejak gerbang masuk penonton dibuka.

Permasalahan soal tiket, kapasitas, kerusuhan, hingga kasus penipuan pun menjadi catatan buruk bagi promotor PK Entertainment. Berbagai keluhan para penggemar Coldplay juga viral dan menjadi trending di media sosial. Alhasil, kekacauan dalam konser Coldplay ini banyak membuat penonton kecewa. 

Berdasarkan penelusuran Suara.com, berikut ini adalah kumpulan kekacauan konser Coldplay di Jakarta.

Baca Juga: Auto Baper! Perempuan ini Dilamar Kekasih di Tengah Konser Coldplay

1. Tiket asli tidak bisa discan

Penonton konser Coldplay menunjukkan stiker saat akan memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Penonton konser Coldplay menunjukkan stiker saat akan memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kasus tiket asli yang tidak bisa dipindai atau discan oleh sistem pun terjadi di konser Coldplay. Dari video yang beredar, tampak segerombolan penggemar Coldplay yang memprotes petugas lantaran tiket asli yang mereka pegang tidak bisa dipindai oleh sistem ticketing.

Alhasil, mereka tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam venue. Padahal tiket yang mereka tunjukkan adalah tiket asli. Ditambah nama sang pemilik juga tertera di tiket tersebut, serta mereka juga hadir saat menukarkan tiket.

2. Alur ticketing kacau dan minimnya stall makanan

Meskipun pihak promotor mengklaim persiapan konser Coldplay ini sudah cukup matang, namun masih banyak kekurangan yang menjadi catatan penting.

Baca Juga: Baliho Kaesang Bertebaran di Jakarta Kalahkan Ganjar, Jhon Sitorus: Boneka Kekuasaan

Salah satunya adalah alur penukaran tiket yang kacau, serta minimnya stall penjualan makanan membuat banyak penonton memprotes hal ini.

Bahkan tak sedikit penonton yang pingsan sebelum konser dimulai karena tidak adanya stok penjualan makanan yang memadai. Situasi diperburuk dengan antrian penukaran tiket yang cukup panjang dan kacau, sehingga membuat mereka kelelahan.

3. Penipuan tiket hingga Rp 15 miliar

Tak hanya soal koordinasi promotor dan kekacauan sistem ticketing, kasus penipuan tiket konser Coldplay juga menjadi sorotan. Tak main-main, kasus penipuan ini menjadi yang terbesar karena mencapai Rp 15 miliar.

Penipuan tiket konser Coldplay Rp 15 miliar ini diduga dilakukan oleh seorang wanita bernama Ghisca Debora Aritonang. Ia diduga menipu calon pembelinya dengan menjual tiket bayangan, serta merotasi 100 tiket yang diklaim miliknya menjadi 8000 tiket.

Sosok Ghisca dikabarkan telah kabur dan menyetorkan uang hasil penipuannya ke salah satu bank di Belanda. Para korbannya kini banyak yang melaporkan kasus penipuan ini ke polisi. Mereka murka karena tidak bisa menonton band kesayangan mereka tersebut.

4. Penipuan calo dengan sistem COD

Selain penipuan yang dilakukan oleh Ghisca, banyak juga penggemar Coldplay yang ikut ditipu dengan iming-iming pembayaran penuh atau penukaran tiket akan dilakukan dengan sistem COD.

Kebanyakan korban penipuan berasal dari luar Pulau Jawa, di mana mereka rela mencari tiket melalui calo agar bisa menonton Coldplay.

Sayangnya, tak sedikit calon penonton yang tertipu karena sang calo membawa kabur uang mereka. Penipu menggunakan modus akan bertemu langsung dengan pembeli di venue, meski kenyataannya hal tersebut tidak terjadi.

Akibatnya, para penggemar yang tidak mendapatkan tiket memilih untuk menonton Coldplay dari luar venue.

5. Penonton tanpa tiket jebol pagar pembatas

Kerusuhan konser Coldplay (X/Tangkapan Layar)
Kerusuhan konser Coldplay (X/Tangkapan Layar)

Kekacauan lainnya terjadi ketika ratusan penonton berusaha menjebol pagar pembatas di salah satu pintu di GBK. Video saat ratusan penonton berusaha masuk ke venue tersebut diunggah oleh akun X atau Twitter @/ZeGrave.

Dalam video tersebut, tampak ratusan penonton berlarian mencoba masuk ke venue dan berusaha menjebol pagar pembatas. Situasi para penonton tiket yang berusaha menyusup itu pun sempat membuat petugas keamanan kewalahan. 

"Gatenya jebol, gatenya jebol. Ada penyusup," tulis seorang warganet.

6. Banyak penonton masuk tanpa tiket

Kacaunya sistem ticketing dan minimnya antisipasi petugas keamanan membuat banyak penonton bisa masuk konser Coldplay tanpa tiket.

Beberapa warganet mengaku ketika konser sudah dimulai, para petugas penjaga pintu sudah banyak yang meninggalkan tempat sehingga pengamanan menjadi longgar. Hal ini membuat para penonton bisa leluasa masuk ke venue tanpa tiket.

Tak sampai di situ, beberapa dari mereka juga hanya menunjukkan tiket tanpa melakukan scan, sehingga kemungkinan banyak penonton yang menggunakan tiket palsu. Situasi ini yang membuat penonton dengan tiket asli menjadi tidak bisa masuk ke konser Coldplay.

"Yang penting ada tiket langsung disuruh masuk gak perlu scan katanya," tulis akun @galaxystfar.

"Kita punya 3 tiket tapi yang lolos bisa masuk 7 orang," tulis akun lainnya.

7. Punya kenalan orang dalam bisa masuk venue

Kisruhnya konser Coldplay tak lepas dari aksi protes para penonton yang tidak bisa masuk venue. Banyak penonton tak bisa masuk karena pada waktu tersebut diklaim panitia penyelenggara bahwa gate sudah ditutup.

Peraturan ini sebelumnya tidak diinformasikan kepada para penonton. Alhasil banyak yang mengira tidak ada jam close gate.

Tak hanya itu, beberapa warganet mengaku banyak oknum yang menggunakan kenalan atau orang dalam untuk bisa masuk ke dalam venue. Sosok orang dalam itu didugamerupakan bagian dari promotor PK Entertainment.

"Gue di festival sempet ke double scan terus pakai ada close gate tapi orang dalam PK (Promotor) bisa masukin orang," tulis akun X @/cansdos.

8. Penonton dilarang masuk karena wristband habis

Para penonton pemilik tiket asli juga banyak yang protes karena dilarang masuk ke konser Coldplay oleh panitia. Alasannya karena para penonton itu tidak menggunakan wristband yang menjadi syarat untuk bisa masuk ke venue.

Padahal hal itu disebabkan oleh pihak panitia ticketing yang mengumumkan bahwa wristband sudah habis. Hal ini sontak langsung memicu kemarahan para penonton Coldplay yang menilai kesiapan wristband adalah tanggungjawab pihak panitia.

9. Gate tiket ultimate Rp 11 juta jebol

Konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Rabu (15/11/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Rabu (15/11/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]

Kerusuhan tak hanya terjadi di pintu masuk festival. Para penonton di CAT 1 yang kebanyakan membeli tiket Ultimate seharga Rp 11 juta juga memprotes saat adanya penonton yang menjebol pagar untuk masuk ke daerah CAT 1 tersebut.

Ratusan penonton pun berlarian menuju gate CAT 1 untuk mencoba masuk tanpa tiket. Video jebolnya gate tiket Ultimate ini pun terekam kamera salah satu akun Twitter @/gitanisme.

"Sumpah sumpah lari semua, takut. Gate ultimate jebol guys," ucap pemilik akun @/gitanisme di video tersebut.

10. Antri minum berjam-jam

Konsep ramah lingkungan yang diusung oleh Coldplay membuat banyak penonton memilih membawa botol minum sendiri. Ini juga sesuai dengan imbauan yang disebar oleh pihak promotor PK Entertainment di media sosial.

Pasalnya, pihak promotor juga sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan air minum untuk menyiapkan stasiun pengisian air minum isi ulang di beberapa titik di GBK.

Sayangnya terjadi ketidaksiapan dalam memenuhi kebutuhan air minum para penonton. Situasi ini membuat para penonton harus antre berjam-jam hanya demi mendapatkan air mineral secara gratis.

Tak hanya itu, kebanyakan galon air minum isi ulang juga tidak dilengkapi dengan sistem pompa. Para penonton lagi-lagi dirugikan karena harus menuang sendiri air minum dari galon tersebut ke botol minum yang sudah mereka bawa.

11. Drama driver ojol vs sekuriti GBK

Di luar lokasi stadion, kekacauan lainnya juga terjadi ketika para driver ojek online bertikai dengan pihak keamanan atau sekuriti GBK. Hal ini berawal ketika para driver ojol sudah memenuhi pinggir jalan GBK sejak sore hari.

Para driver ojol itu rela menunggu sejak seore dengan harapan bisa mendapatkan penumpang pasca konser selesai digelar. Namun situasi itu rupanya membuat sekuriti kewalahan mengatur lalu lintas di sekitar GBK akibat parkir liar para driver ojol.

Dari situlah kemudian timbul gesekan antara driver ojol dengan sekuriti GBK.

12. Pengguna kursi roda tak dapat tempat

Konsep ramah penonton disabilitas juga menjadi tanda tanya besar bagi penonton yang menggunakan kursi roda. Pihak promotor memang sudah membedakan antrian bagi para penonton yang menggunakan kursi roda.

Namun kenyataannya, para penonton dengan kursi roda banyak yang tidak mendapatkan tempat layak untuk menonton band asal Inggris tersebut.

Kebanyakan dari mereka bahkan ditempatkan di ujung tribun. Situasi ini membuat mereka kesulitan untuk bergerak dan tidak leluasa dalam menonton konser. 

Banyaknya kekacauan selama konser berlangsung ini juga mendapatkan banyak reaksi dari warganet. Kebanyakan dari mereka menganggap kesiapan promotor kurang optimal sehingga membuat banyaknya kekacauan hingga kisruh yang kini belum juga terselesaikan.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI