Suara.com - Para pemain blak-blakan mengenai cerita di balik film Mansuang. Hal itu disampaikan oleh mereka dalam acara The Magical Mansuang in Jakarta yang digelar di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/11/2023) malam.
Apo Nattawin mengaku awalnya ingin membuat karya tentang kebudayaan Thailand. Sampai akhirnya dia pun mengajak teman-temannya buat menggarap Mansuang.
"Saya mau orang bisa mengenal Budaya Thailand lewat film ini," kata Apo Nattawin.
Di film tersebut, Apo Nattawin berperan sebagai Khem, seorang penari di tempat hiburan ternama bernama Mansuang.
Tidak punya latar belakang sebagai penari, Apo Nattawin mengaku butuh waktu lama buat dirinya mendalami karakter Khem.
"Proses latihan narinya delapan sampai sembilan bulan. Dan di Jakarta ini jadi tempat pertama aku nari live selain di film. Tapi di film aku nggak nari sendiri. Ada Bas," bebernya.
Bas Asavapatr, pemeran karakter Wan pun membenarkan omongan rekannya tersebut.
"Ini sangat menderita bagi saya dan Apo buat latihan nari. Jujur, saya awalnya tertekan sekali sama tarian dan karakternya," ungkap Bas Asavapatr.
"Sebenernya ini harusnya latihan nari dari kecil. Tapi kami berdua bersungguh-sungguh belajar ini buat mengenalkan tarian Thailand ke dunia," imbuh Apo Nattawin.
Baca Juga: Bocoran Harga Tiket The Magical Mansuang di Jakarta, Termurah Dibanderol Rp 650 ribu
Bukan hanya mereka berdua, Mile Phakphum juga berjuang keras membintangi film Mansuang sebagai Chatra. Bukan penari, Chatra dikatakan sebagai pemain gendang di Mansuang.
"Mungkin orang pikir mukul gendang gampang. Padahal susah," terang Mile Phakphum.
"Mile mukul gendang sampai tangannya berdarah-darah," timpal Tong Thanayut.
Di samping itu, meskipun tidak menunjukkan banyak skill kesenian, Tong Thanayut juga punya struggle-nya sendiri menjadi pemilik dari Mansuang.
"Mansuang itu adalah tempat hiburan. Banyak pertunjukkan di situ dari berbagai suku dan bangsa. Aku itu ceritanya adalah anak yang punya Mansuang," jelas Tong Thanayut.
"Stylenya keras di luar lembut di dalam. Orangnya sensitif tapi harus terlihat kuat," imbuhnya lagi.
Seperti diketahui, film Mansuang memang menyuguhkan sinematografi yang memanjakan mata. Jalan ceritanya pun cukup kuat karena tentang sejarah Thailand dengan latar tahun 1850.
Tak heran setelah penayangannya, film Mansuang mencatat rekor yang cukup mengesankan di negaranya.
"Kita memang menggunakan salah satu kamera terbaik di dunia untuk syuting film ini," ucap Apo Nattawin.
"Dan juga kita membangun studio sendiri buat tempat syuting Mansuang. Semuanya kita pikirkan agar sesuai dengan zamannya," timpal Mile Phakphum.
Mile Phakphum dalam acara tadi malam juga menyebut film Mansuang kemungkinan akan tayang di bioskop Indonesia tahun depan.