Suara.com - Keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mencopot Anwar Usman dari jabatan selaku ketua MK ikut disorot Ernest Prakasa. Ia menilai sanksi yang didapat Anwar terlalu ringan.
"Ketua MK dipecat dari jabatan ketua MK, bukan dari MK. Jadi si om tetep aktif sebagai hakim MK," tulis Ernest Prakasa, dikutip Suara.com dari unggahan akun Twitter atau X-nya, Selasa (7/11/2023).
Pemecatan Anwar Usman dari jabatan ketua MK juga sama sekali tidak berpengaruh ke penunjukkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Gibran gimana? Ya tetep jadi cawapres," kata Ernest Prakasa, sambil membubuhkan emoji tertawa dalam jumlah banyak.
Pendapat Ernest Prakasa soal tidak adanya pengaruh putusan MKMK terhadap pelanggaran etik Anwar Usman ikut diamini netizen. Sama seperti sang komika, mereka menganggap vonis MKMK lucu.
"Ini yang lucu, ketika mereka mengatakan kamu salah, tapi si kamu tidak dihukum. Sanksi lisan? Dipecat dari jabatan ketua? Kok semakin ke sini hukum makin lucu," kata akun @soekanta*** di kolom komentar.
"Kalau dulu ketawa pakai wkwk, sekarang ketawa pakai mkmk. Lebih lucu dari stand up comedy," timpal akun @goan***.
Ada pula salah satu pendukung Prabowo-Gibran yang ikut berkomentar atas pendapat Ernest Prakasa. Ia merasa tidak ada salahnya Gibran diberi kesempatan.
"Apa salahnya sih? Yang milih kan rakyat. Kasih Gibran kesempatan lah untuk membuktikan kemampuannya," ucap akun @Claria***.
Baca Juga: Lika-liku Karier Anwar Usman: Jadi Guru Honor, Main Film Sampai Jadi Ketua MK
Sejauh ini, tidak ada tanggapan tambahan dari Ernest Prakasa atas komentar-komentar netizen soal pernyataannya di Twitter atau X.
Sebagaimana diketahui, Anwar Usman dicopot dari jabatannya sebagai ketua MK atas dugaan konflik kepentingan saat mengesahkan syarat batas bawah usia capres cawapres untuk Pemilu 2024.
Langkah Anwar Usman membuat kebijakan tentang seseorang bisa jadi capres cawapres asal pernah jadi kepala daerah meski belum berusia 40 tahun, dianggap memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka selaku keponakan untuk maju mendampingi Prabowo Subianto.