Suara.com - Budi Pekerti tengah tayang di bioskop sejak 2 November, jadi salah satu film yang diperbincangkan. Film garapan Wregas Bhanuteja ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik di 2023 dan mendapatkan 17 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Omara Esteghlal menjadi salah satu aktor yang dipuji berkat aktingnya yang menawan di film Budi Pekerti. Bahkan dalam perannya sebagai Gora, aktor 24 tahun ini masuk nominasi Pemeran Pendukung Pria Tebaik di FFI 2023.
Dalam film Budi Pekerti, Omara Esteghlal banyak melakukan adegan bareng Sha Ine Febriyanti. Rupanya, ini menjadi sebuah tantangan, sekaligus kesempatan emas buat Omara untuk mengasah kemampuan beraktingnya.
Ketika mendapat tawaran membintangi film Budi Pekerti dan mengetahui bakal banyak beradu akting dengan Sha Ine Febriyanti, Omara Esteghlal mengaku kakinya sampai lemas. Karena baginya, Ine adalah salah satu aktor terbaik dan menjadi sebuah impian bisa berakting dengan perempuan 47 tahun tersebut.
"Dari pertama aku dengar yang main Mbak Sha Ine Febriyanti kakiku lemas, karena dia salah satu aktris legendaris. Ketika aku tahu bahwa scene-scene Gora ini sama Mbak Ine dan itu pressure ya, aku hrs tampil secara maksimum, dan harus bisa menyeimbangkan," kata Omara Esteghlal.
Beruntungnya, sebelum langsung berakting di depan kamera, Omara Esteghlal punya kesempatan untuk latihan akting dengan Ine Febriyanti. Beruntung, karena Ine begitu mengayomi Omara tiap kali reading. Sehingga saat di depan kaemrea, Omara tak menemui banyak kesulitan.
"Semua itu bisa diatasi karena reading kami itu sangat personal, jadi readingnya cuma aku, Regas dan Ine. Sehingga chemistry itu terbangun secara organik. Aku sangat berterima kasih sama Mbak Ine, karena dia sangat mengayomi aku dan membimbing aku gimana berakting yang baik," ujar Omara Esteghlal.
Omara Esteghlal mendapat tawaran membintangi film Budi Pekerti sejak 2020. Saat itu Wregas Bhanuteja sendiri yang ingin bertemu dan menyodorkan naskah film tersebut. Bintang film Dilan 1990 dan Dilan 1991 ini langsung tertarik dan tertantang dengan karakter Gora yang akan ia perankan.
"Membangun karakter Gora itu menarik, karena bukan berarti karakter Gora ini menyentuh hati atau apapun, bukan goal utamanya. Namun Gora harus menjadi manusia dalam artian manusia bukan yang sempurna, tapi manusia biasa. Defenisi manusia itu keabu-abuan," ujar Omara Esteghlal.
Baca Juga: Profil Sha Ine Febriyanti, Aktris Film Budi Pekerti yang Ikut Main Series Gadis Kretek
"Dia enggak bisa terlihat jahat atau baik. Dia harus jadi karakter bayangan doang, jadi satu hubungan interpersonal. Gora harus belajar psikologi. Demua di-research secara psikologi," imbuh Omara.
Omara Estaghlal pun mengaku bangga akhirnya bisa memerankan tokoh Gora. Bahkan aktingnya diapresiasi dan masuk nominasi FFI.
"Banyak pesan moral yang bisa diambil dari karakter Gora ini. Dia harus melakukan apa-apa yang diajarkan, bahwa terkadang untuk mencapai kesucian seseorang dunia pun harus ikut berperan di dalamnya. Yang kedua, kesengsaraan dalam dunia ini yg paling tidak ada gunanya adalah nge-judge. Orang seperti Gora pasti di-judge, nah karena dia tidak pernah nge-judge makanya dia tidak pernah mau mengklarifikasi," tutur Omara Esteghlal.