Suara.com - Pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman usai sidang dugaan pelanggaran etik ikut dikomentari Ernest Prakasa. Dengan nada sarkas, Ernest memuji cara Anwar menutupi dugaan praktek nepotisme jelang Pilpres 2024.
"Keren anda, Pak. Ipar dan ponakan anda pasti bangga betul," ujar Ernest Prakasa, dikutip Suara.com dari unggahan Instagram Story-nya, Selasa (31/10/2023).
Tak cuma Instagram Story, Ernest Prakasa turut menyuarakan keresahannya tentang sikap Anwar Usman usai disidang Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) di platform Twitter atau X.
"Ibu hamil sebaiknya jangan nonton video ini," tulis Ernest Prakasa, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Jokowi Kasih Karpet Merah Buat Konglomerat RI Garap Proyek di IKN
Pernyataan Ernest Prakasa didukung netizen yang meyakini terjadinya praktek nepotisme jelang Pilpres 2024. Mereka kompak mencibir Anwar Usman.
"Masyarakat umum juga nggak baik nonton. Kombinasi muka jahat dan kelakuan picik dalam satu frame," tulis akun @voni***.
"Paman dan ponakan sama-sama muka tembok, Ya Allah," timpal akun @Lionel***.
Sebagaimana diketahui, Anwar Usman membantah dugaan intervensi Presiden Joko Widodo dalam putusan batas bawah usia capres cawapres demi meloloskan Gibran Rakabuming Raka. Ia menegaskan tetap independen saat mengabulkan perkara nomor 90/PPU-XXI/2023 terkait syarat batas usia capres-cawapres. Putusan tersebut jelas memuluskan langkah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres Prabowo Subianto.
"Nggak ada itu lobi-lobinya. Kepentingan siapa? Ini pengadilan norma semua bangsa Indonesia, rakyat Indonesia," kata Anwar Usman.
Baca Juga: Usulan Hak Angket MK, Ade Armando Minta Masinton PDIP Belajar Lagi: Kalau Gini Kan Jadi Malu
Anwar Usman juga menyebut hasil putusan MK atas gugatan batas bawah usia capres cawapres mestinya berat sebelah kalau memang benar ada intervensi dari pihak tertentu.
"Ya kalau benar begitu, putusannya nggak usah begitu," ucap Anwar Usman.