Suara.com - Whulandary Herman menjadi salah satu artis Indonesia yang menyuarakan dukungan untuk Palestina. Dia mendukung Palestina dengan membagikan sejumlah potret di Instagram yang memuat poster-poster para pendemo.
Poster pertama bertuliskan "Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas", sedangkan yang kedua "Mengebom anak-anak bukan bentuk pertahanan diri" dalam bahasa Inggris.
Kemerdekaan Palestina adalah harapan Whulandary Herman serta para pendemo dalam potret yang dibagikan.
"Bukan mata yang buta, tapi hati. Kebebasan Anda adalah impian banyak dari kami," tulis Whulandary Herman di caption unggahannya pada Senin (30/10/2023).
Baca Juga: Kabar Dunia Kiamat Bila Palestina Merdeka, Ini Kata Gus Miftah
Postingan tersebut rupanya dikomentari Miss Israel, Yityish Aynaw yang berkompetisi dengan Whulandary Herman saat Miss Universe 2013.
Yityish membantah dukungan Whulandary dengan mengingatkan warga Israel yang dibunuh serta bayi yang diculik ke Gaza.
"Sungguh? Ya, bagaimana dengan 1400 orang Israel yang tidak bersalah yang dibunuh? Bagaimana dengan 30 bayi yang diculik ke Gaza?" tanya Yityish Aynaw.
Lebih lanjut, Yityish Aynaw mengingatkan tentang Hamas yang disebutnya memulai perang.
"Saya berharap semua influencer hari ini akan cerdas tentang konflik dan tidak hanya meng-upload omong kosong yang tidak mereka pahami," sindir Miss Israel 2013 tersebut.
Kendati begitu, Whulandary Herman tetap teguh pada pendiriannya mendukung Palestina. Menurut Whulandary, serangan balik Israel justru menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
"Kita dapat setuju untuk tidak setuju pada konflik, tetapi kita dapat setuju bahwa memperpanjang konflik tidak akan membuat kedua belah pihak lebih baik," tandas Whulandary Herman.
Komentar itu pun tidak luput dari komentar warganet. Mereka pun menilai Miss Israel hanya playing victim.
"Zionis di mana-mana hobinya playing victim ya, kalian yang mulai perang kalian yang merasa tersakiti," komentar salah satu warganet.
"Gua kira cuma mantan yang suka playing victim ternyata israhel juga," tulis warganet lainnya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi