Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong ikut mengomentari konflik antara Israel dan Palestina. Dalam unggahan akun Twitternya, Gilbert Lumoindong menyerukan perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Seruan damai untuk Israel dan Palestina," tulis Gilbert Lumoindong yang dikutip Suara.com dari akun Twitternya @PastorGilbertL, Selasa (31/10/2023).
Dalam cuitannya tersebut, ia mengunggah video khotbahnya yang menyerukan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Gilbert Lumoindong mengatakan bahwa Indonesia tidak bicara saat Palestina mengirimkan roket. Namun kata Gilbert Lumoindong, Indonesia baru berbicara usai Israel menyerang Palestina. Gilbert Lumoindong lalu menyinggung soal iman Yahudi.
Ia pun mendorong agar Indonesia meminta Israel dan Palestina untuk berhenti saling menyerang.
Sehingga menurutnya hal tersebut adalah cara yang keren yang harus dilakukan Indonesia untuk mendamaikan Israel dan Palestina.
"Kalau mau mendorong yang menderita dari kedua pihak dan memerintahkan kepada kedua -duanya untuk genjatan senjata. Palestina harus stop dengan genjatan genjata senjatanya, Israel harus stop degan bomnya. Lalu Indonesia pegang tangan Israel,pegang tangan Palestina mempersatukan itu baru keren," katanya.
Unggahan Gilbert Lumoindong langsung dibanjiri komentar hujatan netizen. Netizen menilai Gilbert Lumoindong tak paham dengan sejarah bahwa perang antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Diketahui Israel dan Palestina terlibat perang karena berbagai usaha perebutan wilayah yang mengancam pengusiran penduduk Palestina dari tanah yang mereka diami selama berabad-abad sebelumnya.
"Dri kecil saya mengagumi khotbah dan pemikiran bapak sebagai pendeta , beberapa tahun lalu saya lebih percaya "Humanity Above Religion" karnea Tuhan saya mengajarkan "cinta kasih", dari video ini saya sangat kecewa tentang pemikiran bapak tentang siapa yang salah dan memulai perang. ," kata akun @wid***
"Pak, di Palestina banyak penduduk Katolik & Protestan. Gereja-gereja di bom, almh. Shireen Abu Akleh, jurnalis kristen tewas ditangan zionis. Orang non muslim di Indo harus sering di edukasi kalo ini bukan perang agama. Tapi pembantaian & genosida oleh kaum yahudi zionis selama 75 tahun," ucap akun @shi***.
"Contoh dari manusia yang cuma liat kejadian di tanggal 7 Oktober + malas mencari dan mempelajari sejarah gimana Palestina dan Israel. Punya hp canggih kan pak? Bisa buka Google, kali aja males cari buku bacaan, ke Google aja pak cari sejarah Palestina dan Israel dulu," tutur akun @sic***.
"To the point lu béla Israél gitu aja, simple," kata akun @yan***.