Suara.com - Isu ayah Atta Halilintar pernah terlibat dalam sebuah sekte terlarang di Malaysia kembali muncul. Kali ini, berawal dari sebuah cuitan di Twitter/X oleh akun @flamedelaflame pada Minggu (22/10/2023).
Mulanya, akun @flamedelaflame mengomentari cuitan dari @batawhore, yang mengatakan paras Halilintar Anofial Asmid kini mirip Oli London.
Alih-alih menanggapi komentar tersebut, pemilik akun @flamedelaflame malah menyinggung soal sekte sesat Darul Aqram.
"Keren juga track record-nya dari pentolan sekte Darul Aqram di Malaysia (dilarang oleh pemerintah setempat) tiba-tiba jadi botox yassificated (pengguna botox) kek bruhh," kritik @flamedelaflame, dikutip pada Selasa (24/10/2023).
Baca Juga: Bukan karena Konten Dukung Palestina, Ini Alasan Centang Biru TikTok Atta Halilintar Hilang
Cuitan itu pun mendapat banyak respons dari warganet. Beberapa percaya bahwa Halilintar Anofial Asmid memang salah satu petinggi sekte tersebut.
"Banyak yang nggak tau si pasangan gledek ini dulu lama nggak di Indo karena masalah itu sampe wedding anaknya pun nggak dateng," kata @bloomin***.
"Jadi bisnis yang diklaim itu adalah hasil ngumpulin duit dari jamaahnya?" tanya @Shofwan***.
"Ini mantan pengikutnya ngelihat mereka gimana ya? Atau dikesankan sedang 'taqiyah'? Sedang menyamar demi kepentingan pergerakan?" tanya @sukakuliner***.
Kabar suami Geni Faruk menjadi petinggi sekte Darul Aqram bermula dari forum diskusi online Kaskus beberapa tahun lalu. Di situs tersebut, disebutkan bahwa ibu Atta Halilintar itu menipu jemaah senilai EUR 40 ribu atau sekitar Rp677 juta.
Baca Juga: Atta Halilintar Ungkap Kapan Jadwal Aurel Hermansyah Melahirkan Anak Ke-2
Dugaan semakin kuat ketika warganet menemukan dua buku yang keagamaan dengan sampul foto ayah Atta Halilintar berjudul 'Pengembaraan Sang Duta' dan 'Jejak Langkah Sang Duta'.
Darul Aqram merupakan sebuah organisasi keagamaan Islam dari Malaysia. Sekte terlarang ini dipimpin oleh Syekh Ashaari alias Abuya.
Halilintar Anofial Asmid dikabarkan bergabung sekte tersebut pada 1989 dan menjadi pemimpin untuk kawasan Jakarta dan Bogor. Sementara Darul Aqram sudah dilarang oleh pemerintah Malaysia pada 1994.