Suara.com - Ahli Psikilogi Forensik Reza Indragiri Amriel ternyata tidak hanya mendapat ancaman saat menangani kasus Jessica Wongso. Ternyata, saat kasus Ferdy Sambo, Ia juga dihubungi oleh pihak yang sama.
"Lantas ada pihak tertentu, dia punya pangkat, dia punya jabatan, menduduki jabatan penting di salah satu lembaga Negara lalu dia mengontak saya," cerita Reza, dikutip melalui kanal Youtube TRANS TV Official, Selasa (24/10/2023).
Saat itu, kata Reza dirinya dihubungi oleh seseorang dengan nada yang arogan pula agar berhenti untuk membicarakan kasus Jessica.
"Ceritanya panjang, tetapi dengan nada yang arogan, dengan kosa kata yang menurut saya rendahan dia mengatakan 'udah stop bicaranya, untuk apa ngomong-ngomong lagi, nggak ada benernya itu. Nanti saya tunjukin aja'," cerita Reza saat menangani kasus Jessica pada 2016 silam.
Diketahui, Jessica divonis 20 tahun penjara karena diputus bersalah membunuh sahabatnya, Wayan Mirna Salihin menggunakan racun sianida.
Jessica disebut membubuhkan racun ke dalam kopi yang diminum Mirna, akibatnya nyawa Mirna tidak tertolong, Ia tewas beberapa saat setelah meneguk kopi beracun itu.
Reza pun coba menuruti perkataan orang tersebut, namun saat ia kembali menghubungi, pihak tersebut tidak merespon. Beberapa tahun kemudian, pihak tersebut kembali menghubunginya, kali ini terkait kasus berbeda.
Saat itu tegah viral kasus Ferdy Sambo yang melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
"Pihak yang sama, pejabat yang sama, juga menelpon saya dengan kosa kata yang kurang lebih sama, dengan nada suara yang sama pada kasus Ferdy Sambo," jelas Reza.
Baca Juga: Om Hao Ungkap 3 Kejanggalan yang Bisa Jadi Petunjuk Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso
Sudah belajar dari kasus Jessica, dirinya saat itu sudah menyimpulkan bahwa ada yang tidak beres dengan kasus Ferdy Sambo.
"Sampai saya sendiri yang menyimpulkan, dua kali dia menelpon saya dengan nada intimidatif saya menangkap pesan pada saat itu pula ada kasus yang berbau amis," kata Reza.
Meski enggan mengungkapkan siapa orang yang dimaksud, namun Reza mengatakan bahwa orang tersebut hingga kini masih aktif menjabat di sebuah lembaga negara.
"Masih aktif sampai sekarang," jelasnya.