Suara.com - Ahli Forensik Dr Sumy Hastry Purwanti sempat mengaku angkat tangan untuk menangani kasus pembunuhan Amel dan Tuti, ibu dan anak di Subang yang jasadnya ditemukan tertumpuk di dalam mobil Alphard.
Padahal Dr Sumy Hastry merupakan seorang ahli forensik yang telah malang melintang menangani berbagai kasus besar di Indonesia. Dirinya mengaku angkat tangan karena telah menyerahkan petunjuk-petunjuk yang ditemukannya, namun pelaku pembunuhan terhadap Tuti dan Amel saat itu belum juga terungkap.
"Kasus Subang (saya angkat tangan),(karena) belum ditangkap pelakunya, belum ada, padahal saya suda autopsi yang kedua dan saya udah jelaskan, sudah kasih clue-clue (petunjuk) tapi belum ada tersangka sampai sekarang," kata Hastry saat hadir dalam Podcast Deddy Corbuzier pada 10 Mei 2023 lalu.
Meski Sumy telah menyelesaikan tanggung jawabnya untuk menyajikan data dan alat bukti, namun dirinya mengaku gemas kasus tersebut tak segera terungkap. Padahal, menurut pandangannya, kasus pembunuhan terhadap Amel dan Tuti sudah ada titik terang.
"Pekerjaan saya untuk menyajikan data alat bukti udah selesai. Tapi saya gemes, menurut saya itu bisa (diungkap)," katanya.
Sumy pun mengaku telah mengetahui jam kematian korban. Menurutnya, semestinya penyidik bisa mengambil DNA orang-orang yang 'aktif' di jam-jam tersebut sebagai upaya mencari pelaku pembunuhan Amel dan Tuti.
"Di jam itu, Hanphone siapa yang online, ambillah DNAnya, kita di TKP udah ada dua DNA yang kita duga pelaku yang asing," ujarnya.
"Mohon maaf ya pak Kabareskrim," kata Sumy lagi yang takut terlalu terbuka bercerita.
Deddy Corbuzier yang mendengar penjelasan Sumy pun menarik kesimpulan bahwa Bareskrim Polri bekerja dengan lamban.
Baca Juga: Video Tersangka Pembunuhan Istri dan Anak di Subang Kelabui Jurnalis, Publik Soroti Aktingnya
"Aku gak ngomong (Bareskrim bekerja lamban) ya, nggak papalah kalau aku dipindah ke kamar mayat lagi," kata Sumy.