Suara.com - Terungkapnya pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang setelah dua tahun berlalu cukup mengejutkan publik. Rupanya, pelaku adalah suami sekaligus ayah dari korban, Yosef Hidayat.
Beberapa bulan sebelum kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menjadi misteri ini terungkap, dr Sumi Hastry Purwanti sebagai dokter forensik yang ikut menangani pun sampai tak bisa lupa dengan kasus tersebut.
Padahal, dr Hastry mengatakan dirinya sudah pernah memberikan kode-kode orang yang diduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang 2 tahun lalu.
Namun, dr Hastry menyayangkan kepolisian yang belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Padahal, dirinya sebagai dokter forensik sudah mencoba mengambil DNA dari orang-orang yang diduga pelaku hingga saksi, tetapi tak ada yang cocok.
Baca Juga: Aaliyah Massaid Dirawat di Rumah Sakit, Thariq Halilintar Sigap Jadi Ajudan
"DNA-nya sudah diambil, tapi nggak ada yang cocok. Kalau nggak ada yang cocok, kita cari DNA saksi saksi itu. Ternyata, dari saksi itu juga nggak ada yang cocok," kata dr Hasty dalam podcast Youtube Deddy Corbuzier, Mei 2023 lalu.
Karena itu, dokter forensik yang mengautopsi mayat Tuti dan Amelia Mustika Ratu, ibu dan anak korban pembunuhan di Subang ini menyarankan pihak kepolisian untuk memeriksa DNA orang-orang dari garis keturunan ibu, tetapi tak segera dikerjakan.
"Kita tarik lah garis keturunan ibu, kan siapa tahu ada yang cocok. Ternyata, belum dikerjakan," ujar dr Hastry.
Bahkan, dr Hastry sudah berusaha menegaskan bahwa dirinya memiliki jam kematian, sehingga kepolisian seharusnya bisa mencari tahu handphone orang yang online pada waktu yang sama.
"Terus saya bilang, saya punya jam kematian lho. Jam kematian dia dibunuh, karena jelas dia dibunuh kan. Bu Tuti dibunuh sekitar jam 02.00 - 04.00 pagi, Amel jam 04.00 - 06.00," ujar dr Hastry.
Baca Juga: Gak Jadi Bangkrut, Jessica Iskandar Keciduk Beli Tanah
Karena, kepolisian seharusnya bisa memeriksa DNA dari orang yang handphone-nya aktif selama jam kemarian Tuti dan Amel. Apalagi, dr Hastry mengaku sudah menemukan 2 DNA yang diduga kuat pelaku saat memeriksa TKP.
"Nah cyber main dong di jam-jam itu, handphone siapa yang online. Ambil lah DNA-nya, kita di TKP itu sudah ada dua DNA yang kita duga pelaku yang asing," ujarnya.