Suara.com - Band asal Irlandia The Corrs sukses melepas rasa rindu penggemarnya digelaran konser reuni bertajuk, The Corrs Live In Jakarta yang digelar di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (18/10/2023) malam.
Konser yang sempat delay 15 menit berjalan dengan sukses. Para penggemar The Corrs yang datang dari berbagai daerah mulai melihat aksi Andrea, Sharon, Caroline, dan Jim di jam 21.15 wib.
Aksi memukau Caroline dalam menabuh drum langsung jadi pembuka di konser tersebut. Riuh tepuk tangan penonton semakin ramai setelah intro Only When I Sleep langsung jadi pembuka di konser tersebut.
Belum satu lagu berakhir, sang vocalis, Andrea Corr langsung tancap gas dengan mengeluarkan kemampuan suara tingginya.
Baca Juga: Promotor Ungkap Alasan Konser The Corrs Di mulai Pukul 9 Malam
Hal ini tentunya membuat merinding para penonton konser yang menyaksikan secara langsung. Pasalnya kualitas suaranya sama sekali tidak berubah di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Give Me A Reason menjadi lagu ke-2 yang dibawakan oleh The Corrs. Lagi-lagi lagu ini kembali membawa para penonton di era awal tahun 2000 di mana musik saat itu sedang berkembang pesat.
Uniknya usai membawakan lagu yang terdapat di album In Blue itu, Andrea langsung menyapa para penggemarnya dengan menggunakan bahasa Indonesia.
"Halo Jakarta, Apa kabar?," kata Andrea yang menyapa para penggemarnya.
Tentu hal ini membuat para penggemarnya langsung berteriak histeris dan menjawab dalam keadaan baik.
Baca Juga: Siap Guncang Jakarta Malam Ini, Andrea The Corrs Sapa Penggemarnya dengan Bahasa Indonesia
"Baik," ujar penonton.
Merasa puas dengan jawaban para penonton Andrea cs terus melanjutkan penampilan mereka dengan langsung membawa hits lainnya.
Iringan keyboard Jim kembali memulai lagu Forgiven, Not Forgotten dan What Can I Do.
Di konser ini pula mereka membawa lagu baru berjudul Little Lies. Walau jarang terdengar para penggemar masih tetap menikmati lagu tersebut.
Hits lagu Radio, We Are So Young tidak diluput dibawakan oleh mereka. Uniknya lagu No Frontiers tidak dibawakan langsung oleh Andrea.
Lagu tersebut dibawakan oleh Sharon dan Caroline yang tentunya pianonya dimainkan oleh Jim. Sedangkan Andrea terlihat masuk back stage.
Mereka pun kembali tampil bersama dengan lagu tradisional ala Irlandia yang tentunya membuat bergoyang para penonton. Apa lagi Andrea yang terlihat atraktif yang tidak pernah berhenti bergerak mengelilingi panggung tanpa menggunakan alas kaki.
Di akhir konser, lagu Runaway dan Breathless menjadi lagu berikutnya. Di sini para penonton pun tidak mau kalah dengan Andrea yang ikut menyanyikan lagu tersebut.
Konser pun ditutup dengan lagu intro andalan mereka, Toss The Feathers. Seperti tak kenal lelah Andrea kembali menujukan cara bermain serulingnya dengan baik. Begitu juga dengan Sharon yang tak lelah menggesek biolanya selama hampir dua jam.
Sedangkan Jim yang terlihat cool dengan kaca mata hitamnya yang tetap bisa mengiringi Andrea dengan keyboard dan gitarnya.
Walau seorang perempuan, pukulan drum Caroline mampu membuat para penonton tetap semangat walau konser hampir selesai di pukul sebelas malam.
Di akhir konser para personel The Corrs sepertinya puas dengan ribuan penonton yang datang ke konser. Mereka pun berkumpul ke tengah panggung dan memberi hormat kepada para penonton.
"Kalian luar biasa. Kami berjanji akan kembali lagi," ujar Andrea dalam bahasa Inggris.
Setelah mereka masuk ke belakang panggung banyak penonton yang merasa belum puas dengan penampilan The Corrs.
Mereka masih menantikan lagu hits lainnya yang belum bawakan. Salah satu lagu yang banyak dinantikan adalah All The Love In The Wolrd.
Sayang penantian mereka tak kunjung datang, pasalnya lampu ruangan venue yang awalnya padam langsung dinyalakan panitia acara. Hal tersebut menandakan konser The Corrs di tahun ini berakhir.
Vakumnya band The Corrs selama-selama bertahun-tahun tidak membuat penampilan mereka menurun. Malah sebaliknya energi mereka membangkitkan musik yang hits di tahun 90-an hingga 2000. Padahal usia mereka sudah tidak muda lagi.