
Rhoma Irama lantas menyebutkan beberapa kejanggalan yang membuatnya yakin bahwa Jessica Wongso adalah pelaku. Kejanggalan ini berdasarkan apa yang dilihatnya dari pemberitaan di televisi dan media.
Pertama, aksi Jessica Wongso memesankan kopi untuk Mirna. Menurut musisi yang akrab siapa Pak Haji itu, orang-orang akan memesan minuman begitu tiba di tempat, sehingga hal yang dilakukan Jessica tak lazim.
Kejanggalan kedua adalah gerak-gerik Jessica Wongso yang terekam CCTV kafe Olivier. Jessica terlihat memeriksa posisi CCTV begitu tiba, menata paper bag sedemikian rupa di meja, hingga reaksinya saat Mirna kolaps.
"Begitu terjadi Mirna kelonjotan, Jessica sama sekali tidak panik. Yang panik itu orang-orang di sekitarnya, yang nolong segala macam. Sementara Jessica berdiri di belakang orang-orang yang nolong, nggak ada reaksi apapun. Itu kejanggalan banget buat saya," ungkapnya.
Kejanggalan ketiga, tidak ada upaya Jessica Wongso untuk meyakinkan keluarga Mirna bahwa dia bukan pelaku. Menurut Rhoma Irama, orang yang tidak bersalah akan histeris jika dituntut membunuh sahabatnya sendiri.
"Seandainya dia tidak membunuh, dia akan teriak-teriak sama bapaknya, berusaha meyakinkan. Ini risikonya penjara, lho. Dia mati-matian akan meyakinkan bapaknya (Mirna) untuk tidak melakukan penuntutan, dan itu tidak dilakukan oleh Jessica," kata Rhoma.
Kejanggalan berikutnya adalah reaksi Jessica Wongso ketika divonis bersalah oleh majelis hakim. Alih-alih menangis, Jessica justru tersenyum.
"Baru kata Otto (pengacara Jessica), di belakang dia nangis, tapi waktu di situ dia ketawa, tersenyum. Ini yang membuat saya (yakin dia bersalah)," ucap Rhoma Irama.
"Nah, hakim tidak punya bukti autentik, tapi hakim melihat bukti petunjuk. Saya rasa, hakim memutuskan itu dengan bukti petunjuk tadi, keyakinan. Kalau versi saya sih seperti itu," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Fakta Kabar Jessica Wongso Bakal Mengajukan PK, Kuasa Hukum Punya Bukti Baru
Kontributor : Chusnul Chotimah