Suara.com - Influencer Tamara Dai mulai membela diri usai disebut nir empati akibat membuat konten cosplay berkonsep film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Menurut Tamara Dai, konten yang dibuatnya sama seperti milik artis, selebgram, maupun influencer yang lain.
"Siapa yang jaman sekarang engga riding the wave (menunggangi gelombang), dari semua podcast, semua TikTok isinya semua selalu yang sedang hot topic. Tapi kalau kalian ngikutin konten aku, memang aku selalu bikin yang sedang trending di Netflix," cuit Tamara Dai pada Selasa (10/10/2023).
Mengingat Ice Cold sedang menjadi topik hangat di masyarakat, maka Tamara Dai dan timnya membuat konten berdasarkan film tersebut.
Baca Juga: 3 Fakta Ucapan Otto Hasibuan Soal Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Selain dirinya, beberapa pembuat konten di berbagai platform media sosial juga melakukan hal yang sama. Menurutnya, ada banyak konten yang lebih tidak menghargai keluarga korban.
"Ada yang menggiring opini sampai ngejelek-jelekin keluarga almarhum, ngejelek-jelekin Jessica, membela Jessica, main berasumsi sendiri, main jadi Detective Conan (yang paling detective). Menurut aku itu yang lebih 'disrespectful'," kata Tamara Dai menyindir.
Tamara Dai juga protes mengapa banyak pembuat konten yang menjadikan konten cosplay Ice Cold miliknya sebagai bahan "pancingan" agar warganet mau menonton postingan mereka.
"Mereka stitch konten aku buat ngata-ngatain aku dan ramai, itu pun part dari riding the wave by the way. Dan menggiring opini seakan-akan aku yang paling beraslah dan paling insensitive (tidak sensitif)," lanjutnya kesal.
Akibat masalah ini, Tamara Dai mengaku sadar bahwa ia tidak dapat membuat sembarang konten walau hal itu diminta oleh pengikutnya di media sosial.
Baca Juga: Harus Minta Maaf ke Presiden, Jessica Wongso Tolak Ajakan Otto Hasibuan Ajukan Grasi
Meski mendapat banyak kecaman dari warganet, Tamara Dai bertekad tidak akan menghapus kontennya. Sebab, menurutnya, percuma karena sudah banyak orang yang mengunggahnya kembali.
"Jejak digital tidak akan hilang, betul? Maka tanpa perlu saya take down video-nya pun, jika memang ada orang lain yang ingin berniat enggak baik ya tetap saja dia akan berusaha cari celah untik jahatin kita," imbuh Tamara Dai.
Pembelaan yang dilontarkan Tamara Dai ini pun kembali menuai hujatan.
"Selalu blunder. Dia itu contoh yang pas dengan influencer Instagram yang enggak sensitif enggak punya empati dan menghalalkan semuanya untuk engagement," sindir @sasuk***.
"Padahal kalau minta maaf aja tanpa embel-embel sudah selesai harusnya. Tapi karena ada embel-embelnya jadi...," imbuh @Zuhe***.
"Inilah bun, pentingnya mendidik generasi ke depannya untuk minta maaf yang becus enggak kayak gini," komentar @sashim***.