Suara.com - Deddy Corbuzier tak kapok membahas kasus kopi sianida. Sebelumnya, unggahan Deddy tiba-tiba raib dari media sosial. Unggahan tersebut berisi promo podcast yang menghadirkan Otto Hasibuan selaku pengacara Jessica Wongso.
Unggahan yang mendadak hilang tak membuat Deddy Corbuzier berhenti membahas kasus kopi sianida. Lewat unggahan Instagram miliknya, Deddy menyoroti tentang autopsi Mirna.
"Saya mencari berbagai sumber tentang autopsi ini. Dan ternyata ada beberapa bukti yang membuktikan bahwa benar dilakukan," tulis Deddy Corbuzier di unggahannya, Sabtu (7/10/2023).
Suami Sabrina Chairunnisa itu lantas mengajak warganet berdebat, apakah Jessica Wongso adalah seorang psikopat atau justru tak bersalah.
Baca Juga: Otto Hasibuan Berencana Buka Kembali Kasus Jessica Wongso: Ini Tragedi
"Jadi, kita harus berpikir. Apa benar Jessica tak bersalah? Atau dia seorang pemain watak yang luar biasa. The drama isn't over yet," ujar Deddy Corbuzier.
"Secara ilmu psikologi, bisa saja Jessica memang melakukannya, tetapi ia seorang psikopat atau dia polos dan tak bersalah. Let's talk," katanya lagi.
Unggahan Deddy Corbuzier tentu saja dibanjiri beragam komentar.
"Pas ditanya hakim di pengadilan kan Dokter Slamet bilang dia ya dia enggak autopsi mayat Mirna cuma ambil sampel otak lambung hati sama darah. Undang Dokter Djaja, Om Ded, spesialis forensik gelarnya banyak tuh, biar netizen lebih terbuka lagi wawasan tentang sianida," komentar akun @indra***.
"Dulu ngikutin kasusnya lah memang ada autopsi, makanya bingung pas orang-orang bilang janggal karena keluarga Mirna menolak autopsi. Kalian-kalian terlalu tenggelam dalam nikmat duga dongeng konspirasi," ujar akun @echoco***.
"Film satu jam 26 menit, menggiring berbagai opini netizen, yang juga belum tentu semuanya mengikuti prosesi persidangannya. Pernah tidak kita berpikir bahwa film itu hasil karya campur tangan Jessica dan komplotannya? Sehingga menggiring opini publik pada suatu keadaan tertentu, sesuai motivasi pembuat cerita? Perlu dikaji lebih lanjut sebelum menjustifikasi suatu keadaan tertentu. Kita jangan mudah tergiring opini, yang mungkin saja ada motivasi di balik itu," tulis akun @ikeaz***.
Menurut dokter ahli forensik dalam kasus Mirna, mereka menemukan zat korosif di lambung korban, sehingga tak perlu lagi dilakukan autopsi secara menyeluruh pada bagian tubuh lain.
Saksi ahli mengatakan bahwa seharusnya dilakukan autopsi secara menyeluruh, termasuk pembedahan kepala, karena ada kemungkinan penyebab kematian Mirna bukan karena sianida.
Untuk kasus ini, terdapat surat autopsi dari kepolisian. Namun salah satu narasumber di dokumenter Netflix tentang kasus kopi sianida menduga bahwa keluarga Mirna tak mengizinkan autopsi secara menyeluruh untuk menghormati korban.
Kontributor : Chusnul Chotimah