Suara.com - Gregorius Ronald Tannur, anak anggota DPR RI Edward Tannur sempat berbohong kepada keluarga kekasihnya, Dini Sera Afrianti alias Andini terkait penyebab kematiannya.
Dimas Yemahura, kuasa hukum Dini Sera Afrianti mengatakan Ronald Tannur kepada pihak keluarga sempat mengatakan bahwa kekasihnya mendadak sakit sampai tak sadarkan diri.
Karena itu, pihak keluarga Dini Sera Afrianti mengira bahwa kematian kekasih Ronald Tannur ini adalah musibah atau takdir, bukan karena penganiayaan.
"Dia mengabarkan kepada keluarga bahwa kondisi dia (Andin) dalam keadaan sakit secara tiba-tiba dan tidak sadarkan diri, sehingga keluarga menganggapnya ini suatu musibah atas nama takdir gitu," kata Dimas Yemahura, kuasa hukum korban dilansir dari Kompas TV, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga: Aaliyah Massaid Datang ke Pameran Wedding, Diduga Siapkan Hari Bahagia dengan Thariq Halilintar
Dimas mengatakan pihaknya pertama kali mendapat informasi mengenai kondisi Andini dari salah satu teman korban yang memberikan fotonya ketika terkapar di parkiran.
Berdasarkan pesan tersebut, Dimas melihat ada kejanggalan dari kematian Dini Sera Afrianti, sehingga ia memutuskan untuk olah TKP.
"Saya melihat ada keanehan dari posisi atau kondisi korban kala itu. Sehingga saya langsung mengambil tindakan dengan mengecek langsung ke lapangan bersama tim polrestabes Surabaya," ujar Dimas Yemahura.
Setibanya di sana, Dimas kembali mendapat foto-foto yang memperlihatkan kondisi Andini sebelum dimasukkan ke kamar mayat. Saat itulah, Dimas melihat banyak kejanggalan dari kematian janda satu anak tersebut.
"Kami menemukan kejanggalan, ada luka lebam di bagian paha, telapak tangan yang parah lebamnya, dan kepala. Di situ kami merasa ada yang enggak beres," katanya.
Baca Juga: Raup Rp2,7 Miliar dari 2 Jam Jualan Skincare Live, Fuji Diduga Pakai Buzzer Fake Order
Setelah itu, Dimas langsung berusaha menghubungi keluarga Andini untuk membuat laporan di Polrestabes Surabaya.
Ronald Tannur dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap korban, Andini dengan cara dipukul menggunakan botol tequilla sebanyak dua kali, ditendang, dilindas hingga diseret menggunakan mobil.