Suara.com - Usai kasus Kopi Sianida Jessica Wongso kembali viral, dr Djaja Surya Atmadja, ahli forensik yang turut menangani jenazah Mirna Salihin 2 jam setelah meninggal dunia turut buka suara.
Saat itu, dr Djaja Surya Atmadja ingat betul keluarga Mirna Salihin tidak mengizinkan jenazah anaknya diautopsi. Sampai akhirnya setelah diformalin dan hendak dikuburkan, keluarga mengizinkan untuk pengambilan sampel, bukan autopsi.
Djaja Surya Atmadja juga masih ingat adapun bagian tubuh Mirna Salihin yang diambil sebagai sampel, antara lain lambung, hati, darah dan urine.
Setelah semua sampel itu diperiksa, dr Djaja mengatakan racun sianida hanya ditemukan dalam lambung yang jumlahnya pun 0,2 mg.
Baca Juga: Ronald Tannur Jadi Tersangka, Hotman Paris Sarankan Polisi Jerat Pakai Pasal Pembunuhan
"Kan tadi yang diambil itu darah, hati, isi lambung, urine. Semuanya negatif sianida, kecuali di lambung. Di lambung ketemu sianida 0,2 mg," kata dr Djaja Surya Atmadja dilansir dari podcast dr Richard Lee, Jumat (6/10/2023).
Menurut dr Djaja, tak masuk akal bila racun sianida yang tadinya tidak terdeteksi mendadak ada dalam jumlah kecil di lambung. Apabila ada, dr Djaja menduga hal itu terjadi karena jenazah sudah mengalami pembusukan.
Namun, dr Djaja juga mengatakan sianida baru bisa membuat orang meninggal dunia kalau sudah masuk ke dalam darah. Karena itu, ahli forensik yang bekerja di RSCM ini sempat mengecek tiosianat dalam organ hati.
Karena, racun sianida yang masuk ke dalam pembulun darah lambung seharusnya juga bisa ditemukan dalam hati.
"Sianida bisa bikin orang itu mati kalau masuk ke darah. Nah, dari lambung masuk ke darah. Kan kita tahu pembuluh darah dari lambung masuknya ke hati kan. Nah, di hati itu tubuh kita punya mekanisme detoksifikasi," jelas dr Djaja.
Baca Juga: Hotman Paris Bongkar Voice Note Terakhir Kekasih Ronald Tannur Sebelum Tewas Dianiaya: Aku Lelah
Namun faktanya, hasil pemeriksaan juga tidak menemukan adanya racun sianida dalam hati, urine dan air liur Mirna Salihin.
"Maka salah satu tanda tubuh dia sudah kemasukan sianida itu ada tiosianat di dalam hati, di dalam darah dan urine. Kalau di periksa di liur juga harusnya ada, nah itu tidak ada," jelasnya.