Suara.com - Film dokumenter Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso, sukses membuat publik mengorek lagi kasus kopi sianida yang sempat ramai di 2016. Meski Jessica sudah dinyatakan bersalah sampai tingkat kasasi, opini publik kini terbagi dua, yang salah satunya meragukan perempuan tersebut sebagai pembunuh Mirna.
Tak sedikit warganet yang mempertanyakan vonis Jessica Wongso yang ditetapkan sebagai terdakwa atas kasus pembunuhan Mirna. Pasalnya, dalam film tersebut, tidak ditemukan bukti langsung bahwa Jessica membunuh Mirna.
Buntut viralnya film dokumenter tersebut, kini beredar rekaman percakapan antara Jessica Wongso dan Sandy Salihin, saudara kembar Mirna. Rekaman ini pernah diputar Sandy saat diwawancara Kompas TV saat sidang kasus tersebut masih bergulir di pengadilan tujuh tahun lalu.
Rekaman tersebut diunggah ulang oleh akun TikTok @azilnews.
Baca Juga: Yudi Wibowo Sakit Apa? Kabar Pengacara Jessica Wongso Kini Cuma Bisa Terbaring Lemas
Dalam percakapan telepon itu, Jessica Wongso menanyakan kabar Sandy di awal. Kemudian, ia curhat sedang panik karena rumahnya didatangi sejumlah orang tak dikenal yang mencarinya.
"Sand, gue panik nih. Tadi ada orang amb** gitu empat orang dateng ke rumah gue, cari gue!," kata Jessica dikutip Kamis (5/10/2023).
"Loh kenapa?" sahut Sandy.
Jessica mengaku tak tahu alasan orang-orang tersebut mencarinya. Ia kemudian menanyakan soal ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin apakah sudah menuntut kafe Olivier atau belum. Kafe tersebut merupakan tempat Mirna diracun.
Sandy menjawab tak tahu pasti soal hal tersebut. Sebab, ia selalu berjaga di rumah duka mengurus tamu dan sebagainya.
Baca Juga: Biodata Rob Sixsmith Sutradara Ice Cold Sukses Tembus Dinding Sel Wawancarai Jessica Wongso
Namun, Sandy menduga ayahnya sudah menuntut kafe tersebut. Kembaran Mirna itu lantas bertanya alasan Jessica Wongso belum ke rumah duka.
"Mungkin udah tuntut Olivier kali ya, kalau gitu gue mau tanya Bokap dulu deh... lo kenapa nggak ke sini aja?" tanya Sandy.
"Kemarin gue di rumah sakit, gue demam, sakit banget. Tadi ada orang ngetok-ngetok di depan, numpang tanya 'ini rumahnya si Jessica?' Trus mbak gue bilang 'enggak'. Udah gitu, trus pergi! Empat orang Ambon semua gitu," terang Jessica dengan nada panik.
Jessica juga menyebut tak paham alasan orang-orang tersebut mencarinya. Bahkan, kedua orang tua Jessica sempat panik takut Jessica diadili secara sepihak.
"Ya gue nggak tau, belum ngomong apa-apa. Bokap Nyokap gue sempat panik tau gak sih! takut gue diapa-apain. Takutnya gara-gara gue, Mirna jadi kenapa-kenapa gitu," kata Jessica Wongso.
Dalam wawancara di Kompas TV tujuh tahun lalu, Sandy mengaku memang sengaja merekam percakapan mereka. Sebab, dia sudah curiga kalau Jessica adalah pembunuh Mirna.
Dari percakapan tersebut, Sandy juga menemukan beberapa keganjilan. Pertama, kenapa Jessica bertanya apakah keluarga sudah menuntut kafe tersebut atau belum. Padahal kata Sandy, keluarga ketika itu masih mengira kalau Mirna meninggal bukan karena dibunuh.
Kedua, Sandy menyebut kalau Jessica bohong soal sakit. Kepada dirinya, Jessica bilang sakit demam sehingga tak bisa ke rumah duka Mirna.
Sementara kepada teman yang lain, Jessica mengaku sakit asma hingga harus memakai tabung oksigen.