Suara.com - Setelah dirilis film dokumenter kontroversial berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso," publik kembali diingatkan tentang kasus tragis kematian Wayan Mirna Salihin setelah meminum kopi beracun di tahun 2016 lalu.
Jessica Wongso atau Jessica Kumala Wongso terdakwa dalam kasus kontroversial tersebut. Dia dituduh meracuni Wayan Mirna Salihin dengan secangkir kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Setelah proses pengadilan yang panjang, Jessica Kumala Wongso dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Namun, keputusan ini memicu berbagai reaksi di masyarakat.
Apa lagi setelah tayangan dokumenter tersebut memunculkan beragam kontroversi dan pertanyaan baru mengenai kasus pembunuhan Mirna.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan kejelasan proses peradilan Jessica Wongso. Dalam menjawab keraguan ini.
Prof. Eddy Hiariej, seorang saksi ahli dalam sidang kasus Jessica, memberi klarifikasi mengenai hal tersebut.
Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) memastikan keputusan hakim sangat tepat. Pembunuh Wayan Mirna Salihin adalah Jessica Wongso.
"Saya ingin mengatakan dalam kasus Jessica ini mengapa saya begitu yakin, saya memiliki pengalaman sebagai ahli di Pengadilan bukan satu dua kali, lebih dari 100 kali," ungkapnya saat menjadi pembicara talk show Catatan Demokrasi tvOne.
Dia bahkan membaca keseluruhan berita acara perkara yang mencapai 200 halaman.
"Saat kasus Jessica, berita acara pemeriksaan berjumlah lebih dari 200 halaman," sambungnya.
Baca Juga: Wirang Birawa Diminta Hapus Postingan Soal Jessica Wongso Bukan Pembunuh Mirna: Biar Kamu Aman
Bahkan dia juga dipersilahkan secara langsung melihat CCTV detik-detik Mirna tewas setelah mimum kopi.
"Saya melihat 9 CCTV dihadirkan untuk saya melihat, saya memberikan keterangan," ungkapnya.
Prof. Eddy menambahkan bahwa dua keterangan ahli, yaitu Profesor Ronny Nitibaskara dan dr. Natalia, serta eksperimen yang dilakukan oleh Profesor Doktor I Made Agus Gelgel, memperkuat keyakinannya bahwa Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna.
"I Made Gelgel melakukan percobaan untuk mencari tahu kapan Sianida dimasukkan ke dalam gelas. Percobaan I Made Gelgel itulah yang membuat saya yakin bahwa memang Jessica adalah pelaku," tambahnya.
Dia juga merinci bahwa pemeriksaan intensif telah dilakukan terhadap Barista di Cafe Olivier untuk memastikan prosedur standar ketika seseorang memesan Ice Coffee Vietnam.
Sampai saat ini masyarakat masih mempertanyakan dan mendebatkan kasus kontroversial ini. Hingga pada akhirnya membuat tetap menjadi salah satu kasus pembunuhan yang paling membingungkan dan kontroversial dalam sejarah hukum Indonesia.