Suara.com - Film Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso belakangan menjadi perbincangan publik. Sebagai info, film dokumenter tersebut merangkum kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016.
Sejumlah orang terdekat korban, saksi, hingga para ahli diwawancara dalam film tersebut. Termasuk Manajer dan Barista Kafe Olivier, tempat Mirna Salihin tewas usai meminum kopi sianida. Wawancara yang dilakukan oleh kru film dokumenter itu berlangsung di pertengahan film. Adapun tepatnya, wawancara itu dilakukan pada menit 46:10 sampai 50:00. Namun, terdapat kejanggalan saat mereka diwawancara. Apa itu?
Awalnya, kru film menanyakan kronologi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada Devi selaku Manajer Kafe Olivier dan Rangga selaku Barista Kafe Olivier. Saat menjelaskan kronologinya, mereka tampak lancar menjelaskan dengan detail.
"Untuk gelas yang saya amankan masih gelas yang sama, kemudian saya warp dengan plastik warp supaya tidak ada yang buang atau tidak ada yang menyentuh," kata Devi dalam film Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso. "Jadi, anda yang membungkus kopi dan menaruhnya?," tanya kru film ke Rangga.
Baca Juga: Biodata dan Profil Kisworo, Hakim Pemvonis Jessica Wongso 20 Tahun Penjara Meski Bukti Tak Kuat
"Kopi tersebut saya warping, sudah disitu-situ aja. Pihak kepolisian datang baru dia bawa pihak kepolisian," jawab Rangga.
Lalu, kejanggalan mulai terjadi saat kru film menanyakan soal pertemuan mereka dengan ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin sebelum persidangan Jessica Wongso berlangsung."Sebelum sidang itu, mas, mbak Devi dan Pak Edi itu kayak semacem meeting gitu, pertemuan gitu. Itu suasa pertemuan itu kayak gimana sih mas dan apa yang
dibahas?" tanya kru film.
Rangga pun tampak ragu menjawabnya. Ia bahkan sempat terdiam beberapa detik sebelum akhirnya menjawab pertanyaan tersebut. "Saya lupa. Lupa itu udah lama banget soalnya," jawab Rangga nampak ragu-ragu. Sedangkan Sang Manajer, Devi tampak enggan menjawab pertanyaan tersebut lantaran takut salah ngomong. "Gua takut salah ngomong ya," kata Devi sambil tertawa.
Namun akhirnya Rangga dan Devi menjawab pertanyaan tersebut. "Paling ya ketemunya ya bahas soal kasusnya 'elu harus konsisten cara ngomongnya, elu harus yang bener, gak usah takut'," sambung Rangga. "Saat pertama kali saya ketemu sama Pak Edi Darmawan Salihin, beliau seorang ayah yang sangat hancur sekali hatinya, beliau
sangat sedih dan marah sekali," tutur Devi. "Siapa sih yang anaknya digituin terima? ya kalo dari Pak Darmawan itu harus si Jessica itu ketangkap," tandas Rangga.
Kontributor : Anistya Yustika
Baca Juga: Ahli Bongkar Mirna Salihin Tak Tewas karena Sianida: Kadarnya Cuma 0,2 Mg