Suara.com - Media sosial sedang digemparkan dengan pengakuan seorang wanita bernama Ida Susanti. Ia merasa ditipu oleh suaminya, Nardinata Marshioni Suhaimi, yang ternyata seorang perempuan. Nardinata diduga adik dari pengusaha jalan tol Jusuf Hamka.
Melalui sebuah utas di X/Twitter yang dibuat pada Kamis (28/9/2023), Ida Susanti menjelaskan kronologi pertemuannya dengan Nardinata.
"Perkenalan kami diawali melalui SMS pada tahun 2000, sekira bulan Juni, saya mendapat nomor seorang lelaki dari teman saya, Michele," tulis akun @yolayola11063.
Hubungan mereka semakin serius dan akhirnya bertemu pada 26 Juni 2000. Nardinata memperlihatkan KTP dan akta lahirnya agar Ida Susanti percaya.
Baca Juga: Gara-Gara Peserta Gagal Masak Nasi Uduk, MasterChef Indonesia Dianggap Turun Kasta: Bubarin Aja
Singkat cerita, mereka menikah pada 30 Juli 2000 dan bulan madu ke tiga negara. Pada masa bulan madu tersebut, Nardinata akhirnya mengaku bahwa ia adalah seorang perempuan.
Pengakuan Nardinata memicu pertengkaran hebat. Ida Susanti mengaku bahwa ia dipukuli dan diancam akan dibunuh oleh Nardinata.
Ida Susanti yang merasa tidak berdaya akhirnya menyerah dan membuat perjanjian dengan Nardinata, yakni segala kebutuhan istri harus dipenuhi dan dibelikan sebuah rumah.
"Setelah 3 bulan kami menikah, dia akhirnya membelikan saya rumah. Saya pun membuka usaha toko spare part mobil," katanya.
Kehidupan pernikahan mereka semakin runyam ketika Nardinata sengaja menyuruh seorang wanita bernama Emiliana untuk datang ke rumah dan mengaku sebagai istri.
Baca Juga: Bergenre Dangdut, Wika Salim Bawakan Lagu Resmi Piala Dunia U17
"Ia datang merampas mobil dan baju Nardinata. Saya akhirnya menyadari bahwa perempuan ini memang disuruh oleh Nardinata," sambungnya.
Mereka semakin sering cekcok. Ida Susanti mengklaim Nardinata telah melakukan KDRT, penipuan, sekaligus pelecehan seksual.
"Karena keperawanan saya dirusak dengan alat dari karet," katanya.
Pada 2002, Ida Susanti melaporkan Nardinata ke Polda Jawa Timur karena merasa dirugikan secara materil dan imateril. Namun, progres laporan tersebut sangat lama dan hingga sekarang tidak kunjung selesai.
"Saya juga selalu mengalami teror, saya juga dulu sering dipukuli, dilecehkan di mana keperawanan saya dirusak dengan alat dari karet. Namun sudah terhitung 21 tahun saya berjuang melalui proses hukum, sudah ratusan juta uang, sudah lebih dari 6 pengcara yang membantu," kesal Ida Susanti.
Tidak mau menunggu lama, akhirnya Ida Susanti menceritakan permasalahannya di media sosial agar viral sehingga dapat diusut tuntas.