Suara.com - Lesti Kejora diprotes warganet lantaran ditunjuk sebagai Duta Petani Milenial oleh Kementerian Pertanian. Sebagai suami, Rizky Billar pun buka suara terkait hal tersebut.
Ia bangga terhadap Lesti Kejora yang mendapatkan gelar tersebut. Rizky Billar bahkan mengklaim tidak ada yang salah dengan Lesti Kejora yang dipilih sebagai Duta Petani Milenial.
"Ya sebetulnya nggak ada yang salah karena ditunjuknya itu kan sebagai duta," ungkap Rizky Billar.
Ayah satu anak tersebut menganggap, dalam hal ini Lesti hanya bertugas sebagai Brand Ambassador saja.
Baca Juga: Mobil Rizky Billar Dibeli Cash Rp 3 Miliar, Auto Diwanti-wanti: Tukang Laundry Ciri-cirinya...
"Dalam hal ini, Lesti duta itu kan kurang lebih ya seperti brand ambassador lah, seperti orang yang membawa nama petani Indonesia itu agar lebih dikenal luas," sambungnya.
Rizky Billar menerangkan, istrinya tidak harus menjadi seorang petani untuk memiliki gelar tersebut.
"Bukan berarti harus sebagai petani harus jadi apa," tandasnya lagi.
Rizky Billar sendiri mengaku heran dengan komentar-komentar miring soal istrinya yang ditunjuk sebagai Duta Petani Milenial tersebut. Sebab menurut Billar, Lesti hanya bekerja untuk mempromosikan petani Indonesia agar dikenal lebih luas.
"Jadi ya tidak ada salahnya, kecuali Lesti ditunjuk sebagai Menteri Pertanian baru itu harus dipertanyakan," klaim Rizky Billar.
Baca Juga: Bibit Bebet Bobot Lesti Kejora yang Dijadikan Duta Petani Milenial oleh Mentan
"Kalau hanya sebagai duta mah itu nggak ada salahnya itu, kan tujuannya untuk mempromosikan gitu," imbuhnya.
Rizky Billar juga menyampaikan bahwa istrinya memiliki hobi berkebun. Ia juga menyebut jika Lesti memiliki sawah di Cianjur, kampung halamannya.
"Dia seneng berkebun dan juga memang kebutuhan juga punya sawah, tapi ya hanya sebatas untuk agar keluarga tidak perlu beli beras lagi. Agar keluarga di Cianjur itu bisa mendapatkan kegiatan positif," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Lesti Kejora dinobatkan menjadi Duta Petani Milenial. Kementan berharap Lesti dapat mengampanyekan profesi petani pada anak muda.
Kontributor : Anistya Yustika