Suara.com - Dinar Candy meluapkan rasa marahnya kepada warganet setelah mencap dirinya sebagai seorang pelakor. Perempuan yang suka berpenampilan seksi ini pun mengungkapkan fakta sebenarnya mengenai hubungannya dengan Ko Apex.
Dia mengaku tidak mengetahui sosok Ko Apex lelaki yang sudah beristri. Dia pun merasa ditipu dengan kejadian tersebut.
Dinar Candy pun menceritakan bagaimana Ko Apex itu berhasil meluluhkan hatinya. Bahkan berhasil menyingkarkan dua lelaki bule yang mencoba dekat dengan Dinar Candy.
"Dua tiga bulan lalu itu aku lagi dekat sama dua bule, yang satu TikToker terkenal di negaranya, yang satunya lagi DJ internasional," ungkap Dinar Candy.
Baca Juga: Lagi Video Call dengan Ko Apex, Ini Alasan Dinar Candy Buka Pakaian Dalam
Dinar Candy mengaku luluh dengan sosok Ko Apex dalam mengejar simpatinya. Bahkan dia mengakui jatuh cinta dengan lelaki yang ternyata sudah beristri.
"Nah, datanglah kamu (Ko Apex). Kamu dengan segala effort, segala cara, pokoknya dua bule itu menyingkirlah. Nah, akhirnya aku jatuh cinta sama kamu," jelasnya.
Artis yang pernah tertangkap karena aksinya menggunakan baju bikini itu, semakin jatuh cinta setelah Ko Apex menyawernya dengan singa saat sedang live di aplikasi TikTok.
Singa merupakan salah satu hadiah yang memiliki harga koin yang cukup fantastis, yaitu bisa dibeli dengan 29999 koin. Jika 1 koin TikTok harganya sekitar Rp250, bisa dibilang nilai gift singa ada di di angka 6-7 juta rupiah.
"Awal-awal nyawer pas nge-DJ. Lama-lama nyawer tu sama singa di TikTok," ungkapnya.
Baca Juga: Dituding Pelakor, Dinar Candy Minta Ko Apex Tanggung Jawab karena Telah Membuatnya Jatuh Cinta
Merasa dirugikan dengan cap pelakor dari warganet, Dinar Candy meminta pertanggung jawaban dari
Perempuan 30 tahun ini minta pertanggung jawaban dari pria itu dan tak terima dicap sebagai pelakor.
"Tapi aku sekarang dihujat sebagai pelakor, coba aku minta pertanggung jawaban kepada bapak Budi Susilo, coba anaknya Ko Apex itu bagaimana, maksudnya jangan sampai ramai kayak gini," ucapnya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah