Suara.com - Salah satunya seperti Melaney Ricardo, yang belum sepenuhnya setuju dengan langkah pemerintah.
"Ya memang sekarang dunia sudah berputar. Di era digital ini segala sesuatunya serba online," ujar Melaney Ricardo di kawasan Tendean, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Melaney Ricardo menambahkan, keberadaan platform seperti TikTok Shop sangat membantu bagi ibu-ibu rumah tangga yang tetap ingin menghasilkan uang dari rumah.
"Satu, memang lebih efisien. Kedua, memang orang cari uang juga online, dari rumah. Nggak harus macet-macetan ke luar rumah, bisa sambil momong bocah dan tetep cari uang," jelas Melaney Ricardo.
Dikhawatirkan, para pedagang yang benar-benar cuma mengandalkan pemasukan dari TikTok Shop bakal terdampak dengan pelarangan tersebut.
Berbeda dengan artis-artis yang menurut Melaney Ricardo punya peluang lebih besar untuk mencari kesibukan baru.
"Kan kalau artis, misalnya aku deh. Kalau misalnya (TikTok Shop) tutup, aku masih bisa kerja nge-MC. Tapi kan ada orang-orang yang penghasilannya betul-betul dari afiliator," terang Melaney Ricardo.
Namun karena terlanjur disahkan, Melaney Ricardo berharap larangan berdagang di TikTok Shop untuk menghidupkan persaingan sehat antar sesama pegiat UMKM benar-benar bisa diwujudkan.
Jangan sampai nantinya malah lebih banyak pihak yang dirugikan dari pelarangan TikTok Shop.
"Semoga pemerintah bisa mengatur secara detail dan tepat," ucap Melaney Ricardo.
Wacana pelarangan TikTok Shop sendiri belum lama didengungkan Kementerian Koperasi dan UKM. Ide muncul setelah banyaknya keluhan pedagang pasar tradisional yang mengalami penurunan penjualan imbas kemunculan TikTok Shop.
Bukan cuma dari kalangan pedagang pasar tradisional, sesama pegiat TikTok Shop pun mengutarakan keluhan soal persaingan tidak sehat di platform tersebut.
Banyak yang mengaku merugi gara-gara beberapa artis ikut berjualan produk UMKM hingga kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan popularitas mereka untuk merebut pasar.